Rabu 07 Mar 2018 16:00 WIB

Asian Games 1962, Panggung Perdana Sang Garuda (2)

Tuan rumah Indonesia keluar sebagai runner-up di bawah Jepang.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Endro Yuwanto
Asian Games 1962 Jakarta, Indonesia
Foto: www.youtube.com/watch?v=M2oY6flja2Y
Asian Games 1962 Jakarta, Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia memang telah ambil bagian di ajang Asian Games sejak ajang olah raga multievent terbesar se-Asia tersebut digelar di New Delhi, India, pada 1951 silam. Saat itu, Indonesia harus puasa menyelesaikan event di urutan tujuh dengan koleksi lima medali perunggu.

Kemudian 11 tahun berselang, Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Asian Games 1962 di Jakarta. Kiprah tuan rumah di bawah komando Presiden RI Soekarno pada ajang empat tahunan itu terbilang mempesona. Bagaimana tidak, JAKARTA -- Indonesia memang telah ambil bagian di ajang Asian Games sejak ajang olahraga multievent terbesar se-Asia tersebut digelar di New Delhi, India, pada 1951 silam. Saat itu, Indonesia harus puasa menyelesaikan event di urutan tujuh dengan koleksi lima medali perunggu.

Kemudian 11 tahun berselang, Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Asian Games 1962 di Jakarta. Kiprah tuan rumah di bawah komando Presiden RI Soekarno pada ajang empat tahunan itu terbilang mempesona. Bagaimana tidak, Sang Garuda Merah Putih sukses keluar sebagai runner-up.

Asian Games IV berlangsung sejak 24 Agustus hingga 4 September 1962 diikuti 1.460 atlet dari 17 negara. Ajang tersebut mempertandingkan 15 cabang olah raga (cabor), memperebutkan 120 medali emas, 122 perak, dan 130 perunggu. Bulu tangkis menjadi cabor yang pertama kali dipertandingkan di Asian Games.

Republik Rakyat Cina (RRC) tidak ikut serta sehingga negara kuat yang menjadi pesaing tuan rumah kala itu adalah Jepang. Sementara, Indonesia berhasil mengoleksi 21 emas, 29 perak, dan 30 perunggu dengan total 71 medali. Tuan rumah Indonesia kalah dari Jepang yang keluar sebagai juara umum di Asian Games 1962 dengan koleksi 161 medali. Meski begitu, skuat Garuda berhasil menjadi negara Asia Tenggara yang memiliki peringkat tertinggi dibandingkan yang lain.

Walaupun baru diresmikan, bulu tangkis niscaya menjadi satu-satunya cabor yang menyumbangkan medali terbanyak bagi Indonesia. Tercatat cabor bulu tangkis menyumbangkan lima medali emas, dua perak, dan dua perunggu.

Sementara itu, dari cabor balap sepeda Hendrik Brocks atau yang lebih dikenal sebagai Hendra Gunawan sukses mempersembahkan medali emas untuk nomor individual open race. Usianya baru menginjak 21 tahun ketika mempersembahkan emas bagi tim Merah-Puith.

Ajang ini juga menjadi momentum terbaik bagi karier Hendra Gunawana lantaran dirinya mampu menyabet tiga emas sekaligus. Pria kelahiran Sukabumi 27 Maret 1941 itu sebelumnya mengikuti Olimpiade Roma 1960, walau tidak meraih apapun namun ia sukes membawa Indonesia bertengger di ranking ke-26 pada nomor 100 Km Tim Trial.

Di sisi lain, cabor atletik juga tampil gemilang. Sprinter Mohammad Sarengat menyumbangkan dua medali emas dalam cabang lari 100 meter dan lari gawang 110 meter serta medali perunggu di nomor 200 meter. Selain menjadi pelari tercepat di Asia, ia memecahkan rekor Asia untuk lari gawang 110 meter.

Asian Games IV berlangsung sejak 24 Agustus hingga 4 September 1962 diikuti 1.460 atlet dari 17 negara. Ajang tersebut mempertandingkan 15 cabang olah raga (cabor), memperebutkan 120 medali emas, 122 perak, dan 130 perunggu. Bulu tangkis menjadi cabor yang pertama kali dipertandingkan di Asian Games.

Republik Rakyat Cina (RRC) tidak ikut serta sehingga negara kuat yang menjadi pesaing tuan rumah kala itu adalah Jepang. Sementara, Indonesia berhasil mengoleksi 21 emas, 29 perak, dan 30 perunggu dengan total 71 medali. Tuan rumah Indonesia kalah dari Jepang yang keluar sebagai juara umum di Asian Games 1962 dengan koleksi 161 medali. Meski begitu, skuat Garuda berhasil menjadi negara Asia Tenggara yang memiliki peringkat tertinggi dibandingkan yang lain.

Walaupun baru diresmikan, bulu tangkis niscaya menjadi satu-satunya cabor yang menyumbangkan medali terbanyak bagi Indonesia. Tercatat cabor bulu tangkis menyumbangkan lima medali emas, dua perak, dan dua perunggu.

Sementara itu, dari cabor balap sepeda Hendrik Brocks atau yang lebih dikenal sebagai Hendra Gunawan sukses mempersembahkan medali emas untuk nomor individual open race. Usianya baru menginjak 21 tahun ketika mempersembahkan emas bagi tim Merah-Puith.

Ajang ini juga menjadi momentum terbaik bagi karier Hendra Gunawana lantaran dirinya mampu menyabet tiga emas sekaligus. Pria kelahiran Sukabumi 27 Maret 1941 itu sebelumnya mengikuti Olimpiade Roma 1960, walau tidak meraih apapun namun ia sukes membawa Indonesia bertengger di ranking ke-26 pada nomor 100 Km Tim Trial.

Di sisi lain, cabor atletik juga tampil gemilang. Sprinter Mohammad Sarengat menyumbangkan dua medali emas dalam cabang lari 100 meter dan lari gawang 110 meter serta medali perunggu di nomor 200 meter. Selain menjadi pelari tercepat di Asia, ia memecahkan rekor Asia untuk lari gawang 110 meter.

Baca Juga Asian Games 1962, Panggung Perdana Sang Garuda (1)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement