Rabu 28 Feb 2018 11:52 WIB

Mahasiswa Perlu Kuasai Literasi Digital dan Sosial

Literasi sosial dapat menumbuhkan rasa empati dan kepekaan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah anggota Koramil 04/Dempet dan Posramil Kebonagung bersama Dinas Pertanian, Karang Taruna, Mahasiswa KKN STAIN serta Kelompok Tani Tirta Jaya 1  membantu petani menanam refugia di lahan pertanian padi di Desa Mijen Timur Kecamatan Kebonagung, Ahad (7/1).
Foto: dok. Pendim 0716/Demak
Sejumlah anggota Koramil 04/Dempet dan Posramil Kebonagung bersama Dinas Pertanian, Karang Taruna, Mahasiswa KKN STAIN serta Kelompok Tani Tirta Jaya 1 membantu petani menanam refugia di lahan pertanian padi di Desa Mijen Timur Kecamatan Kebonagung, Ahad (7/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menekankan pentingnya ilmu pengetahuan tentang literasi sosial dan digital. Keduanya, dinilai perlu dikuasai oleh semua mahasiswa untuk menghadapi era disrupsi dan revolusi industri 4.0.

Menurut Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti Prof. Intan Ahmad, literasi sosial dapat menumbuhkan rasa empati dan kepekaan terhadap sosial masyarakat kepada mahasiswa. Aplikasinya, bisa dengan melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau bentuk pengabdian lainnya.

"Ilmuwan itu harus dekat dengan masyarakat. Makanya mahasiswa harus memiliki rasa empati kepada masyarakat. Dan empati tidak bisa ditumbuhkan dengan elearning atau pembahasan di kelas saja," kata Intan kepada Republika.co.id, Rabu (28/2).

Begitupun halnya dengan literasi digital. Intan mengatakan, literasi digital wajib dipelajari oleh semua mahasiswa di setiap perguruan tinggi. Fungsinya, yaitu untuk memberikan wawasan dan pengetahuan baru kepada mahasiswa dalam mengoperasikan suatu alat teknologi.

"Ya tidak perlu banyak juga, cukup dua SKS saja. Literasi digital penting sekali, jadi mahasiswa tahun bahagia mengoperasikan mesin terbaru atau peralatan teknologi yang lain," kata Intan.

Selain itu, Intan mengatakan, Kemenristekdikti juga mendorong agar perguruan tinggi yang memiliki sarana prasana dan kemampuan cukup baik, bisa membimbing perguruan tinggi lainnya yang dinilai belum baik. Hal itu dilakukan, untuk memastikan semua perguruan tinggi dan mahasiswanya siap menghadapi revolusi industri 4.0.

"Misal, ada satu kampus yang sudah jago coding atau programing, itu sudah kami mintai bantuan agar mau membimbing kampus lain, yang membutuhkan," kata Intan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement