Senin 26 Feb 2018 11:41 WIB

Kepala Sekolah Kejuruan Dituntut Lebih Kreatif

Kepala SMK harus bisa menghasilkan berbagai inovasi .

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Dwi Murdaningsih
Siswa SMKN 3 Semarang melakukan aktivitas di outlet Bright Olimart Academy (BOA) di lingkungan sekolahnya, Jumat (19/1). PT Pertamina Retail menggandeng SMK untuk mendorong penguatan skill dan kompetensi siswa melalui outlet BOA ini.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Siswa SMKN 3 Semarang melakukan aktivitas di outlet Bright Olimart Academy (BOA) di lingkungan sekolahnya, Jumat (19/1). PT Pertamina Retail menggandeng SMK untuk mendorong penguatan skill dan kompetensi siswa melalui outlet BOA ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mendorong agar semua kepala sekolah di sekolah menengah kejuruan (SMK) bisa terus kreatif. Artinya, kepala sekolah tidak hanya berperan sebagai pemimpin tetapi juga manajer yang berobsesi menghasilkan keuntungan.

"Profit atau keuntungan itu kan bukan hanya soal materi, tapi juga hal lain. Nah untuk kepala sekolah SMK Profitnya apa? Yaitu menghasilkan lulusan siswa yang berkompeten dan laku di pasaran," kata Direktur Pembinaan. SMK Kemendikbud Bahrun kepada Republika.co.id, Senin (26/2).

Kepala sekolah, kata dia, harus bisa menghasilkan berbagai inovasi dan regulasi kebijakan untuk mencapai profit atau keuntungan yang dimaksud. Meskipun berbagai kendala, kerap mengadang usaha sekolah dalam mewujudkan lulusan yang berkompeten.

Dia mengumpamakan, ketika kekurangan kelas atau sarana prasana, kepala sekolah yang kreatif dan inovatif akan terus berupaya mencari solusi. Seperti melakukan proses belajar di alam terbuka jika ruangan kelas tidak ada, atau pun bekerja sama dengan industri untuk bisa memberi porsi lebih dalam hal praktikum.

"Dan itu sudah ada yang melakukan di beberapa sekolah. Tapi ya tetap bergantung dari kreativitas kepala sekolah ya," kata dia.

Berbicara soal revitalisasi SMK, Bahrun mengaku telah melakukan pembenahan di berbagai lini termasuk kepala sekolah. Kendati demikian, belum semua kepala sekolah bisa survive dalam menjalankan amanat untuk terus melakukan perubahan.

Karena itu, dia berharap, pemerintah daerah dan seluruh stakeholder dapat memberi perhatian lebih terhadap siswa SMK. Sebab, jika revitalisasi dan pembenahan SMK bisa berjalan optimal, lulusan SMK dijamin bisa memiliki kompetensi yang baik dan siap menghadapi tantangan global.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement