REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc) Erick Thohir mengatakan kemacetan masih menjadi masalah di Asian Games 2018. Untuk bisa mengurangi kemacetan, kata dia, sekitar 20 persen sekolah di Jakarta harus diliburkan selama penyelenggaraan Asian Games.
"Sangat diperlukan dukungan pemerintah, sekolah kayaknya harus diliburkan selama Asian Games dan ini bukan mengada-ngada karena di banyak negara dilakukan hal yang sama, contoh di Olimpiade Tokyo 2020 sudah mengharapkan kemacetan turun sebesar 70 persen," kata Erick, di Jakarta, Jumat (9/2).
Menurut Erick, saat ini Inasgoc baru memiliki dua alternatif. Yakni menggunakan Asian Games Lines di mana transportasi Asian Games menggunakan jalur TransJakarta dan jalur tol.
Erick melanjutkan, dari hasil uji coba Asian Games Lines durasi perjalanan dari Athlete Village sampai ke lapangan pertandingan selama 41 menit. Dengan menggunakan jalan tol menjadi 31 menit. Namun setelah diuji coba lagi saat hujan dan macet durasi perjalanan menjadi satu jam 27 menit.
"Kalau bisa meliburkan sekolah selama Asian Games maka bisa mengurangi kemacetan sebanyak 20 persen. Kalau jam kantor diselang-seling itu juga bisa mengurangi 10 sampai 20 persen saya tidak tahu detailnya, itu ada ahlinya," kata Erick.
Selain itu yang harus diantisipasi, lanjut Erick, pintu masuk ke Gelora Bung Karno Senayan bagi penonton hanya satu. Banyak penonton yang ingin berpartisipasi di invitation tournament mengeluh karena harus berjalan kaki cukup jauh.
"Tapi itulah yang terjadi, di Olimpiade, di negara lain seperti itu, dan ini bagian dari warisan ke masyarakat Indonesia. Bagaimana masyarakat Indonesia untuk jalan, disiplin, buang sampah tidak sembarangan, dan menggunakan kendaraan umum," jelas Erick.
Erick menambahkan, nanti di Asian Games penonton harus berjalan kaki lebih jauh lagi dibandingkan saat invitation tournament. Karena akan semakin banyak jalan yang ditutup. Tapi akan ada banyak festival seperti festival makanan dan musik di Gelora Bung Karno. "Festival yang akan mempromosikan Indonesia karena kami juga mau makanan Indonesia tetap dipromosikan," jelas dia.