Sabtu 03 Feb 2018 18:23 WIB

Mahasiswa Bhayangkara Hadirkan Budaya Betawi di Pentas Seni

Kebudayan lokal yang semakin tergerus oleh globalisasi menjadi pilihan tema.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Ratna Puspita
Mahasiswa Fakultas Ilmu komunikasi universitas Bhayangkara Jakarta Raya (UBJ), Bekasi, Jawa Barat, menggelar pesta seni yang menyajikan budaya Nusantara, khususnya Bekasi, di Taman Lalu Lintas, Alun-Alun Kota Bekasi, Sabtu (3/2). Budaya Bekasi terkait erat dengan kebudayaan Betawi.
Foto: Republika/Fergi Nadira
Mahasiswa Fakultas Ilmu komunikasi universitas Bhayangkara Jakarta Raya (UBJ), Bekasi, Jawa Barat, menggelar pesta seni yang menyajikan budaya Nusantara, khususnya Bekasi, di Taman Lalu Lintas, Alun-Alun Kota Bekasi, Sabtu (3/2). Budaya Bekasi terkait erat dengan kebudayaan Betawi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Mahasiswa Fakultas Ilmu komunikasi universitas Bhayangkara Jakarta Raya (UBJ), Bekasi, Jawa Barat, menggelar pesta seni yang menyajikan budaya Nusantara, khususnya Bekasi, di Taman Lalu Lintas, Alun-Alun Kota Bekasi, Sabtu (3/2). Kebudayan lokal menjadi pilihan tema karena generasi muda semakin tidak mengenal budaya lokal yang tergerus oleh globalisasi. 

Ketua Pelaksana Agung Dwi Prasetya mengatakan, tujuan utama acara ini, yakni menanamakan kecintaan generasi muda akan kekayaan budaya Bekasi dengan cara kekinian. "Intinya acara ini untuk mengingatkan, agar kita sebagai anak muda memiliki dedikasi sebagai anak bangsa yang tidak melupakan kebudayaan dan seni dari masyarakat lokal khususnya," kata dia, Sabtu. 

Dalam acara ini, mahasiswa UBJ berupaya untuk mengenalkan budaya bekasi yang kental dengan kebudayaan Suku Betawi kepada generasi muda kampus dan masyarakat. Budaya Betawi yang disajikan dalam acara tersebut mulai dari makanan khas hingga kesenian. 

“Ada festival palang pintu, penampilan dari ondel-ondel, pencak silat dan akan ada juga santunan untuk anak yatim piatu. Ada juga nanti Tari kecak dari Bali, dan nanti malam ada tarian yang memakai lampu LED di tubuh si penari. Ada banyak kesenian yang akan dipersembahkan di sini," kata Agung. 

Pentas seni yang berlangsung hingga pukul 20.00 WIB juga menyuguhkan kolase foto peta Kota Bekasi. Agung mengatakan kolase 1.400 foto itu akan mencatat rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) sebagai kolase foto peta Bekasi. 

Dia menerangkan foto-foto tersebut merupakan sumbangan dari civitas UBJ dan mastarakat. Unit kegiatan mahasiswa Fotografi UBJ juga bekerja sama dengan komunitas fotografi di seluruh Indonesia untuk mengumpulkan foto-foto tersebut. 

"Alhamduliah kami mendapat dukungan dari dinas pariwisata dan kebudayaan Kota bekasi, dari pihak kampus juga, dan kami banyak didukung dari perusahaan-perusahaan besar untuk menyelenggarakan acara ini," kata Agung soal Pesta Kreasi bertema "Bekasi Kita: Cerita, Rasa, Budaya".

Ketua Organisasi masyarakat (ormas) Betawi Bangkit David Darmawan mendukung pesta kreasi seni yang diselenggarakan oleh  UBJ. David mengatakan, acara ini merupakan kelanjutan dari rangkaian Betawi Start Up Weekend yang dilakukan setelah mendeklarasikan ormas baru yang bernama Betawi Bangkit. 

"Kami bekerja sama dengan UBJ untuk melestarikan dan menjaga kesenian Betawi khususnya. Tak hanya Betawi, kami juga menyajikan kesenian lain dari Aceh, Padang, Bali sampai Papua," ujar David. 

Bertema "Bekasi Kita: Cerita, Rasa, Budaya", Betawi Bangkit menjadi organisasi pendukung utama dalam acara gelaran yang dijadwalkan selesai pada malam hari nanti. "Kolaborasi kami tidak hanya Betawi, tapi nanti akan ada seni pencakseliat, tari-tarian dari berbagai daerah, tujuannya untuk mengenal lebih dalam lagi kesenian nusantara," kata dia.

Dia berharap masyarakat masih mau mengenal dan menjaga kebudayaan lokal agar tidak mati tergerus oleh zaman. Apalagi, dia menambahkan, sudah kewajiban dan tanggung jawab setiap manusia di nusantara ini untuk menjaga dan melestarikan pelangi kebudayaan yang ada di Indonesia. 

David mengajak kepada seluruh universitas-universitas yang ingin memajukan dan menjaga kebudayaan khususnya Betawi untuk bekerja sama dengan Betawi Bangkit. David mengaku memiliki sumber daya manusia dan peralatan untuk menyuguhkan budaya Betawi.

Syaratnya, dia menyebutkan, kesenian tersebut memadukan teknologi. David menjelaskan Betawi Bangkit merintis aplikasi yang akan menjawab berbagai permasalahan-permasalahan sosial, budaya, dan ekonomi. “Khususnya ekonomi betawi dengan konsep syariah," ujar dia.

Dekan UBJ Aan Widodo mengaku senang dan sangat mendukung ide-ide gagasan dari mahasiswa untuk melestarikan kebudayaan lokal. Ia mengatakan, atas kerja sama komunitas Betawi Bangkit, mahasiswa UBJ dapat mengolah dan membuat acara pertama di Bekasi yang mengedepankan kebudayaan dan seni. 

“Karenanya, saya berharap acara ini akan berjalan nanti setiap tahunnya. Sebab, kreasi mahasiswa perlu dibangkitkan unnuk menjaga, melestarikan dan memajukan kebudayaan dan seni nusantara," ujar Aan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement