Rabu 31 Jan 2018 14:14 WIB

Ketua INASGOC Undang Wapres Tinjau Athlete Village

Peninjauan ini dalam rangka persiapan invitation tournament Asian Games 2018.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Israr Itah
Ketua INASGOC Erick Thohir (kanan) bersama Wapres Jusuf Kalla (tengah).
Foto: Dok INASGOC
Ketua INASGOC Erick Thohir (kanan) bersama Wapres Jusuf Kalla (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) Erick Thohir mengundang Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla untuk meninjau athlete village (kampung atlet). Peninjauan ini dalam rangka persiapan invitation tournament atau turnamen invitasi uji coba Asian Games yang digelar pada 8-15 Februari 2018.

"Nanti tanggal 5-6 Februari 2018 atlet dan ofisial sudah mulai datang ke athlete village, dan mungkin nanti saya juga izin Pak (Wapres Jusuf Kalla), kalau Bapak berkenan menengok athlete village nanti disesuaikan dengan waktu Bapak," ujar Erick dalam konferensi pers seusai meresmikan Main Operation Center (MOC) Asian Games di Kantor Pusat INASGOC, Jakarta, Rabu (31/1).

Erick mengatakan, rencananya ajang uji coba Asian Games ini akan diikuti sekitar 1.000 atlet dan ofisial dari 18 NOC yang sudah mendaftar. Terdapat delapan cabang olahraga yang akan dipertandingkan dalam uji coba tersebut.

Sebanyak delapan cabang olahraga ini akan dipertandingkan di tiga wilayah di Jakarta. Cabang panahan, atletik, bola basket 5x5, dan voli indoor digelar di Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan.

Kemudian cabang olahraga tinju, taekwondo, dan angkat besi berlangsung di JIEXPO Kemayoran. Sedangkan pencak silat dilaksanakan di Padepokan TMII, Jakarta Timur.

Di sisi lain terkait dengan anggaran, Wapres Jusuf Kalla yang juga Ketua Dewan Pengarah Asian Games 2018 mengatakan, anggaran Asian Games terdiri dari pemerintah dan sponsor dari dalam maupun luar negeri. Menurutnya, sampai saat ini anggaran sudah bisa mencukupi kegiatan Asian Games 2018. 

Apabila ditemukan masalah, maka pemerintah sudah menyiapkan berbagai rencana. "Tentu akan kami pertimbangkan kemungkinan-kemungkinan yang ada. Tapi ada rencana berikutnya, ada plan A, plan B untuk mengatasi semua masalah," ujar Jusuf Kalla. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement