Selasa 30 Jan 2018 19:46 WIB

SMAN 8 Malang Resmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Fasilitas ini merupakan hasil kerja sama SMAN 8 Malang dengan Paiton Energy

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Hazliansyah
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Profesor Muhadjir Effendy meresmikan fasilitas pembangkit listrik tenaga surya di SMAN 8 Kota Malang, Selasa (30/1).
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Profesor Muhadjir Effendy meresmikan fasilitas pembangkit listrik tenaga surya di SMAN 8 Kota Malang, Selasa (30/1).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- SMA Negeri (SMAN) 8 Kota Malang baru saja meresmikan fasilitas pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas 15,36 KWP on-grid. Fasilitas ini merupakan hasil kerja sama SMAN 8 Malang dengan Paiton Energy dan Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA).

Kepala SMAN 8 Kota Malang, Muhammad Sulthon, mengaku sangat mensyukuri atas bantuan teknologi energi terbarukan ini. Para siswa dapat belajar dan mengembangkan keilmuan tentang energi panel surya.

"Dan dengan adanya fasilitas ini, kita menjadi satu-satunya sekolah yang miliki itu. Baru di SMAN 8 Malang yang punya panel surya di sekolahnya," kata Sulthon saat Peresmian Fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya Berkapasitas 15,36 KWP on-grid di SMAN 8 Kota Malang, Selasa (30/1).

Menurut Sulthon, keberadaan fasilitas ini jelas sangat penting bagi para siswa. Fasilitas ini dapat menjadi laboratorium pembelajaran energi surya para siswa. Dengan demikian, para siswa diharapkan bisa lebih mencintai lingkungan dengan energi yang ramah nantinya.

"Dan ini diharapkan juga bisa membantu mengubah pola pikir anak tentang energi surya sebagai energi terbarukan yang ramah lingkungan dan tidak ada habisnya," kata dia.

Mengenai fasilitas barunya ini, Sulthon mengungkapkan, prosesnya sudah melalui waktu yang cukup lama. Bahkan, biaya yang dikeluarkannya pun tak sedikit, mencapai miliaran rupiah.

"Dan semua ini idenya dari alumni kita," ujar dia.

Di kesempatan yang sama, Direktur Keuangan Paiton Energy, Syakib Bifagih, menjelaskan, bantuan yang diberikan pada SMAN 8 Malang merupakan salah satu wujud program CSR. Dengan adanya bantuan fasilitas ini, Syakib berpendapat, kebutuhan listrik pun akan terpenuhi dan mengurangi beban daya yang selama ini dipakai di sekolah.

Selain itu, siswa juga dapat mengenal energi terbarukan dan memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari ke depannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement