Selasa 30 Jan 2018 09:48 WIB

UM Pontianak Gelar Pelatihan Sistem Informasi Desa

Pengabdian kali ini akan berbagi ilmu di desa Sungai Rengas, Kubu Raya, Kalbar

Rep: MG02/ Red: Hazliansyah
Universitas Muhammadiyah melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) mengadakan pelatihan menggunakan Sistem Informasi Desa (SID)
Foto: dok: UM Pontianak
Universitas Muhammadiyah melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) mengadakan pelatihan menggunakan Sistem Informasi Desa (SID)

REPUBLIKA.CO.ID, KUBU RAYA -- Setiap perguruan tinggi memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Salah satu bentuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).

Kali ini Universitas Muhammadiyah Pontianak melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) mengadakan pelatihan menggunakan Sistem Informasi Desa (SID).

Dosen Universitas Muhammadiyah Pontianak, Asrul Abdullah, mengatakan, pada pengabdian kali ini akan berbagi ilmu di desa Sungai Rengas, Kecamatan Kubu Raya, Kalimantan Barat. Ide kegiatan pengabdian masyarakat ini tercetus karena melihat pelayanan administrasi kependudukan di desa ini masih manual.

"Kehadiran aplikasi SID diharapkan dapat memberikan pelayanan yang optimal bagi penduduk di desa tersebut. Kegiatan pengabdian masyarakat disampaikan dalam dua sesi yakni sesi pengenalan SID, dan sesi pendampingan penggunaan SID," kata Asrul dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Senin (29/1).

Ia menjelaskan, sistem informasi desa adalah sebuah platform teknologi informasi komunikasi untuk mendukung pengelolaan sumber daya komunitas di tingkat desa. Inisiatif ini bersifat terbuka bagi siapa saja yang akan bergabung dalam gerakan membangun kemandirian komunitas.

"Konsep pengelolaan sumber daya ini berada dalam payung besar gagasan Lumbung Komunitas yang dikelola oleh COMBINE Resource Institution. Sistem ini dikelola dengan merujuk pada lisensi GNU General Public License Version 3," katanya.

Aplikasi SID, kata dia, dikembangkan sejak Mei 2016 lalu dan bebas untuk dimanfaatkan dan dikembangkan oleh semua desa. Semoga pengabdian masyarakat ini tidak hanya sampai kepada kegiatan ini saja, tetapi ada praktik nyata dari aparatur desa Sungai Rengas seperti adanya situs desa.

"Penerapan aplikasi ini merupakan yang pertama di Kecamatan Sungai Kakap. Tentunya dibutuhkan perubahan yang signifikan dari pemerintah desa Sungai Rengas guna memberikan pelayanan yang optimal bagi penduduk," ujarnya.

Asrul mengungkapkan, ke depan, Universitas Muhammadiyah Pontianak berencana akan menjadikan desa Sungai Rengas sebagai desa binaan. Hal ini berarti UM Pontianak akan membantu desa Sungai Rengas dalam mengembangkan pelayanan kependudukan kepada masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement