Senin 29 Jan 2018 13:40 WIB

Menag Minta Target Peserta PTKIN 200 Ribu Orang

Jumlah peminat SPAN-UM PTKIN dari tahun ke tahun terus melonjak.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Esthi Maharani
Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin (kanan),dan Direktur Pendidikan Tinggi Islam Amsal Bachtiar menjadi pembicara dalam focus group discussion (FGD) dengan pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri PTKIN, Jakarta, Selasa (24/1).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin (kanan),dan Direktur Pendidikan Tinggi Islam Amsal Bachtiar menjadi pembicara dalam focus group discussion (FGD) dengan pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri PTKIN, Jakarta, Selasa (24/1).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Panitia Seleksi Prestasi Akademik Nasional dan Ujian Masuk (SPAN-UM) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Tahun 2018 menargetkan peserta yang ikut seleksi mencapai 175 ribu orang. Akan tetapi, Menteri Agama RI Lukman Hakim Syaifudin meminta panitia SPAN-UM PTKIN Tahun 2018 menargetkan 200 ribu peserta.

Lukman mengatakan, siswa yang mendaftar ke PTKIN angkanya patut disyukuri. Perkembangan jumlah peminat dari tahun ke tahun terus melonjak. Karena hampir semua PTKIN mengalami perubahan yang signifikan. Infrastruktur gedung-gedung PTKIN hampir semuanya baru dan program studi dikembangkan.

Ia menyampaikan, target peserta SPAN-UM PTKIN dari 157 ribu pada tahun 2017 menjadi 175 ribu di tahun 2018 terlalu kecil.

"Saya ingin target tahun ini diatas 200 ribu (peserta), kalau hanya 157 ribu ke 175 ribu kurang menantang," kata Lukman saat Launching Panitia SPAN-UM PTKIN Tahun 2018 di Kantor Kementerian Agama, Jakarta pada Senin (29/1).

Ia mengatakan, mudah-mudahan target 200 ribu peserta SPAN-UM PTKIN bisa dicapai. Sebab animo masyarakat terhadap PTKIN semakin tinggi dari tahun ke tahun. Ini bukti dari kinerja PTKIN semakin baik, seperti yang diharapkan masyarakat.

Lukman juga berpesan, meski demikian PTKIN jangan hanya mengejar banyaknya jumlah peminat. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya peserta yang ditolak masuk PTKIN karena tidak semuanya bisa ditampung di PTKIN. Menurutnya, yang diterima di PTKIN harus yang betul-betul berkualitas. Ia menegaskan, proses belajar mengajar di masing-masing kampus harus diperhatikan.

"Input-nya juga harus diperhatikan dengan baik sehingga output-nya juga yang terbaik," ujarnya.

Ketua Umum SPAN-UM PTKIN Tahun 2018, Prof H Musafir Pababbari menerangkan strategi untuk menambah peserta SPAN-UM PTKIN yakni dengan menambah tim sosialisasi. Panitia membentuk gugus-gugus di setiap PTKIN yang ada di seluruh Indonesia untuk melakukan kegiatan sosialisasi ke sekolah, madrasah dan pesantren.

"Pak menteri ingin pesantren dan sekolah madrasah lebih diberi porsi," jelasnya.

Ia juga menginformasikan, jurusan yang paling diminati oleh peserta SPAN-UM PTKIN masih jurusan perbankan syariah, ekonomi syariah dan hukum ekonomi syariah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement