Ahad 28 Jan 2018 20:25 WIB

Produsen Jerman Mengutuk Penggunaan Monyet

Daimler tidak mentoleransi atau mendukung perlakuan tidak etis terhadap hewan.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Winda Destiana Putri
Daimler AG. Ilustrasi
Daimler AG. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembuat mobil Jerman Daimler- BMW dan Volkswagen pada Sabtu mengecam eksperimen ilmiah yang mengekspos monyet pada asap diesel beracun. Ini merupakan guncangan terbaru dari skandal pembuangan industri otomotif.

New York Times pada Jumat mengatakan pembuat mobil Jerman telah menggunakan European Research Group on Environment and Health di Sektor Transportasi, yang juga dikenal sebagai EUGT, untuk memberikan sebuah studi yang dirancang untuk mempertahankan penggunaan diesel. EUGT menugaskan Lovenace Respiratory Research Institute (LRRI) di Albuquerque, New Mexico, yang kemudian merancang percobaan di mana monyet berjongkok di ruang kedap udara, menghirup asap dari sebuah Volkswagen Beetle diesel, New York Times melaporkan.
 
EUGT menerima semua pendanaannya dari Volkswagen, Daimler dan BMW, kata New York Times. Masih belum jelas apakah pembuat mobil mengetahui monyet yang digunakan dalam percobaan yang dilakukan oleh EUGT. Pembuat mobil Jerman pada Sabtu mengecam penggunaan hewan dalam percobaan tersebut.
 
"Grup Volkswagen secara eksplisit menjauhkan diri dari segala bentuk kekejaman terhadap hewan. Pengujian hewan bertentangan dengan standar etika kita sendiri," kata VW, menambahkan bahwa ia meminta maaf atas kesalahan dan kurangnya penilaian yang ditunjukkan oleh individu, dilansir dari laman Reuters, Ahad (28/1).
 
"Studi EUGT berakhir pada 30 Juni 2017, dan temuannya tidak pernah dipublikasikan, "kata VW. Pembuat mobil saingan turut bergabung dalam kutukan tersebut. BMW Group sama sekali tidak mempengaruhi rancangan atau metodologi penelitian yang dilakukan atas nama EUGT. BMW juga menambahkan bahwa pihaknya tidak melakukan eksperimen yang melibatkan hewan dan tidak memiliki peran langsung dalam penelitian ini.
 
The New York Times mengatakan bahwa studi tersebut telah dilakukan pada 2014. Daimler, perusahaan induk merek Mercedes-Benz mengatakan, perusahaan menjauhkan diri dari studi LRRI yang dilakukan di bawah EUGT. Pembuat mobil yang berbasis di Stuttgart mengatakan sedang melakukan tinjauan untuk memahami percobaan tersebut.
 
"Daimler tidak mentoleransi atau mendukung perlakuan tidak etis terhadap hewan," kata produsen mobil tersebut, menambahkan bahwa eksperimen semacam itu sangat menjijikkan dan tidak berguna.
 
Penelitian EUGT dirancang untuk melawan keputusan 2012 oleh Organisasi Kesehatan Dunia untuk mengklasifikasikan knalpot diesel sebagai karsinogen. Sebelumnya pada 2015, Volkswagen mengaku menggunakan 'defeat devices' ilegal untuk menutupi tingkat polusi yang lebih tinggi dengan menginstal perangkat lunak untuk mendeteksi kapan sebuah mobil sedang diuji di laboratorium.
 
Kelompok riset pembuat mobil tersebut diciptakan pada 2007, karena Volkswagen sedang mempersiapkan dorongan besar untuk memasarkan teknologi diesel di Amerika Serikat. New York Times menambahkan bahwa mobil yang digunakan dalam percobaan EUGT dilengkapi dengan perangkat lunak kecurangan ilegal.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement