Kamis 18 Jan 2018 14:54 WIB

Kemenristekdikti Perkuat Riset Bidang Humaniora

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Dwi Murdaningsih
Kampung Kesunean Selatan RW 09, Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, yang semula dikenal sebagai kampung pesisir yang kumuh, kini berbenah untuk menjadi 'kampung pelangi'. Pengecatan jalan menjadi warna-warni dilakukan secara gotong royong oleh remaja di kampung tersebut.
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
Kampung Kesunean Selatan RW 09, Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, yang semula dikenal sebagai kampung pesisir yang kumuh, kini berbenah untuk menjadi 'kampung pelangi'. Pengecatan jalan menjadi warna-warni dilakukan secara gotong royong oleh remaja di kampung tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Tahun 2018, humaniora menjadi bidang riset yang paling banyak didanai oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), yakni sebanyak 7.670 judul riset. Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti Dimyati menegaskan, riset bidang humaniora perlu ditingkatkan sebagai modal penguat karakter bangsa.

Dimyati menjelaskan, dalam menghadapi revolusi industri 4.0 dan era disrupsi ini, selain teknologi, pemerintah juga perlu mengantisipasi dan membina mental bangsa dalam menghadapi era tersebut. Jika tidak, maka dikhawatirkan semangat kegotongroyongan dan kepancasilaan semakin luntur.

"Saya contohkan dari lingkup keluarga saja yang jadi fondasi utama. Saat ini, ibu, anak dan ayah yang semula suka ngobrol kalau di ruang makan, sekarang mereka saling sibuk dengan ponsel pintarnya. Dari sana saja komunikasi sudah terputus, jiwa sosial tidak lagi terbangun. Makanya kita harus kaji solusi itu melalui riset," kata Dimyati kepada Republika.co.id, Kamis (18/1).

Dimyati menerangkan, bidang humaniora itu terdiri dari beberapa spesifikasi. Seperti, kajian sosial, budaya, hukum hingga pendidikan.

Sementara itu, dia melanjutkan, bidang riset yang lain pun tetap menjadi fokus dan terus ditingkatkan dalam menghadapi era revolusi industri 4.0. Setelah bidang humaniora, bidang pangan menjadi riset kedua terbanyak yakni sebanyak 2.708 judul riset, disusul bidang kesehatan 2.571 judul riset, kemudian disusul Teknologi Informasi 2.097 judul riset, dan bidang energi 1.028 judul riset.

Dia menyebut, sebetulnya judul riset atau proposal riset yang diusulkan oleh perguruan tinggi kepada Kemenristekdikti untuk tahun 2018 mencapai lebih dari 40 ribu riset di berbagai bidang. Namun, anggaran yang tersedia hanya bisa membiayai 18 ribu riset. Karena itu, Kemenristekdikti melakukan penyeleksian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement