Kamis 18 Jan 2018 06:00 WIB

Ini Pesan Emil pada Unisba Jika Ingin Mendunia

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung Dekanat Universitas Islam Bandung (Unisba), Rabu (17/1).
Foto: Republika/Arie Lukihardianti
Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung Dekanat Universitas Islam Bandung (Unisba), Rabu (17/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, meresmikan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Dekanat Universitas Islam Bandung (Unisba), Rabu (17/1). Ridwan Kamil atau Emil mengatakan dia pasti akan mendukung kegiatan apa pun yang mendorong perkembangan Islam.

Ia pun, mendukung pembangunan gedung baru Unisba ini. "Kalau Unisba ingin maju bahkan sampai mendunia, saya menitipkan dua hal. Pertama, harus dengan digital," ujar Emil kepada wartawan.

Emil menjelaskan, saat ini digital merupakan cara baru yang bisa mengubah berbagai hal. Baik mengubah ekonomi, politik, maupun sektor lainnya. Bahkan, shopping mall saat ini semakin banyak yang tutup karena warga bergeser ke digital. Begitu juga, dengan transportasi dan masyarakat yang mencari informasi membacanya dengan digital. "Bahkan, hasil survei orang Bandung tiga jam sehari memegang HP. Ini, melebihi waktu shalat fardu, tambah ba'da tambah wirit juga eleh. Jadi, Unisba harus jadi kampus digital," katanya.

Kedua, menurut Emil, ia menitip Unisba menjadi kampus Islam yang rahmatan lil alamin. Ia mengatakan, lulusan Unisba menjadi juru dakwah tak hanya di dalam negeri tapi hingga ke luar negeri. "Jadi, saya titip lulusan Unisba harus fasih bahasa Inggris jadi bisa debat saat ada kritikan terhadap Islam dari luar negeri. Ya seperti Dzakir Naik," katanya.

Emil menilai, Indonesia saat ini jarang diperhitungkan intelektual muslimnya kemungkinan besar karena masalah komunikasi. Ia berharap, dengan Unisba menguasai dunia digital dan bahasa internasional, maka suatu hari referensi perdamaian dunia berasal dari Indonesia.

Sementara menurut Rektor Unisba, Edi Setiadi, Unisba akan membangun Gedung Dekanat sebanyak delapan lantai dengan tiga lantai basement. Nantinya, gedung ini akan menampung 2.600 motor dan ratusan mobil. Sehingga, bisa mengurangi parkir yang ada di jalan.

Luas tanah gedung, dia mengatakan mencapai 2.600 meter persegi dengan luas bangunan 6.000 meter persegi. Target pembangunannya, bisa selesai selama 20 bulan.

Ke depannya, kata dia, dengan adanya gedung baru ini maka fasilitas kuliah di Unisba akan bertambah. Sehingga, daya tampung pun akan bertambah. Dengan demikian, seleksi masuk Unisba pun, tak akan dilakukan terlalu ketat. "Nanti, dua tahun ke depan kami bisa menambah jadi 4.000. Selama ini, jumlah siswa baru kami hanya 3.000 orang," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement