Jumat 05 Jan 2018 15:24 WIB

Palestina dan UGM Jajaki Kerja Sama Pendidikan

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kampus UGM Yogyakarta/Ilustrasi
Foto: Republika
Kampus UGM Yogyakarta/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Palestina menjajaki peluang kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam bidang pendidikan. Hal itu dibahas dalam kunjungan Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun, ke Universitas Gadjah Mada.

Delegasi Palestina diterima langsung Rektor UGM Panut Mulyono. Dalam paparannya, Dubesa Palestina menyampaikan kalau Pemerintah Palestina mendorong akan mendorong pelajar-pelajarnya agar dapat melanjutkan studi di UGM. Saat ini, lanjut Zuhair, terdapat enam mahasiswa asal Palestina yang tengah mengambail studi program pascasarjana di fakultas-fakultas UGM. Sedangkan, tujuh mahasiswa asal Palestina lain telah lulus dan mendapat gelar master dari UGM.

Ia turut memberikan apresiasinya kepada Indonesia, terutama Universitas Gadjah Mada. Zuhair berharap, ke depan jumlah mahasiswa asal Palestina yang melanjutkan studi di UGM dapat senantiasa meningkat. "Kami berharap UGM bisa menyediakan sejumlah beasiswa bagi pemuda-pemudi Palestina untuk melanjutkan pendidikan di UGM," kata Zuhair, Jumat (5/1).

Sementara, Rektor UGM menuturkan, selama ini UGM mendapatkan jatah beasiswa dari pemerintah pusat bagi mahasiswa asing melalui program kemitraan negara berkembang. Namun, belum ada mahasiswa Palestina yang masuk melalui skema itu.

Saat ini, ia mengungkapkan, UGM tengah merancang program pemberian beasiswa pendidikan bagi mahasiswa asing. Menurut Panut, beasiswa itu akan diberikan kepada mahasiswa-mahasiswa asing yang ingin melanjutkan studi program pascasarjana. "Kami berencana memberikan beasiswa kepada mahasiswa internasional untuk kuliah di UGM, dan bukan tidak mungkin akan ada yang berasal dari Palestina," ujar Panut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement