Rabu 03 Jan 2018 13:38 WIB

Indonesia Jalin Kerja Sama Pendidikan Islam dengan Filipina

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Priansari Marsudi.
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Priansari Marsudi.

REPUBLIKA.CO.ID, DAVAO -- Mengawali kerja diplomasi tahun 2018, Menlu RI, Retno LP Marsudi, pada hari ini, Rabu (3/1) melakukan kunjungan kerja ke Davao, Filipina Selatan. Kunjungan kerja ini memiliki dua misi utama yaitu pertama, menyerahkan paspor secara simbolik kepada WNI keturunan yang telah menetap dan tinggal di Filipina Selatan selama beberapa generasi dan meluncurkan kerja sama pendidikan Islam antara Indonesia dan Filipina di Mindanao, Filipina Selatan.

KJRI Davao City bekerjasama dengan Pemerintah Filipina dan UNHCR telah berhasil mendata 8.745 Warga Keturunan Indonesia atau disebut Persons of Indonesian Descent (PIDs) yang tersebar di delapan propinsi di Filipina Selatan. Dari jumlah tersebut, 2.425 orang sudah diberikan Surat Penegasan Kewarganegaraan Indonesia (SPKI).
 
"Pendataan dan penegasan status bukan merupakan proses yang mudah. Alhamdullillah, dengan upaya keras akhirnya hal ini dapat kita lakukan," kata Retno, menurut siaran pers dari Kementerian Luar Negeri RI, Rabu (3/1).

Dalam kunjungan Menlu Retno ke Davao, Indonesia dan Filipina juga telah menandatangani kerjasama pendidikan Islam, terutama dengan sekolah-sekolah Islam di Mindanao Selatan.

Peluncuran kerja sama pendidikan Islam antara Indonesia dan Filipina dilakukan di Madrasah Al Munawwara, Davao, Filipina Selatan. Madrasah Almunawarah adalah sekolah Islam pertama yang terakreditasi sejak 1996, saat penandatanganan Final Peace Agreement antara kelompok MNLF dan Pemerintah Filipina yang difasilitasi Indonesia. Saat ini madrasah tersebut memiliki 200 siswa, 13 guru, dan delapan imam.
 
Peluncuran kerja sama pendidikan ini merupakan tindak lanjut dari pembicaraan Presiden RI dan Presiden Filipina di sela-sela KTT ASEAN di Manila, November 2017 yang menyapakati pentingnya mengembangkan pendidikan Islam yang menyebarkan ajaran Islam yang rahmatan Lil-alamain.
 
Kerja sama pendidikan Indonesia-Filipina akan meliputi bidang-bidang pengembangan kurikulum, riset bersama dan wokshop pendidikan dan program pertukaran pelajar. Pada kesempatan tersebut, Indonesia mengumumkan akan memberikan 100 beasiswa per tahun untuk siswa madrasah asal Mindanao yang mencakup semua biaya selama di belajar di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement