Rabu 27 Dec 2017 13:19 WIB

Tespek Pertama Bisa Dibilas Siap Hadir Tahun Depan

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Winda Destiana Putri
Tespek daur ulang. Ilustrasi
Foto: Evening Standard
Tespek daur ulang. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Melakukan tes kehamilan adalah salah satu hal paling pribadi yang bisa dilakukan oleh seorang wanita dan bagaimanapun caranya tidak ada yang bisa membuatnya lebih hati-hati untuk saat ini. Setelah menggunakan alat tes kehamilan para wanita harus menemukan cara untuk membuangnya dan kebanyakan tidak ingin hal tersebut terlihat di tempat sampah.

Kabar baik datang dari Lia. Lia adalah sebuah perusahaan yang menciptakan tes kehamilan pertama yang dapat dibilas dan dibawa ke hadapan pasar. Dijadwalkan hadir mulai tahun depan, produk ini menandai perkembangan dalam bidang tersebut di 30 tahun terakhir.
 
"Alat tes kehamilan selalu sama sejak 1987 dan hal tersebut agak gila," ujar pendiri Bethany Edwards kepada kerumunan orang di TechCrunch Disrupt Berlin.
 
Dilansir dari Evening Standard, keinginan dari produk ini adalah menghasilkan sesuatu yang tidak hanya lebih bijaksana bagi wanita tapi juga melestarikan dan nyaman. Pada intinya Lia bekerja seperti tes tradisional yang ada namun dengan kecerdasan produk yang lebih.
 
Dalam situs web perusahaan tertulis "Tidak ada jejak, tidak ada lembah, dan tidak ada urin di tempat yang tidak diinginkan".
 
Tes ini masih mengandalkan urin untuk menentukan hasil kehamilan dan akan menunjukkan dua garis jika hasil positif dan satu garis jika hasil negatif. Namun demikian alat ini dibuat dari serat tanaman alami sama seperti yang digunakan untuk tisu gulung toilet.
 
Alat ini dirancang agar dapat menahan cairan cukup lama agar bisa menunjukkan hasil tes kehamilan namun setelah disiram ia akan terurai. Pembuat alat tersebut menyatakan secara krusial produk ini akan emmberikan hasil akurat sebesar 99 persen.
 
Alat tes kehamilan milik Lia ini diharapkan tersedia di Amazon pada pertengahan 2018 dan dengan harga antara 6,70 sampai 16,39 (Rp 1,2 juta hingga Rp 3 juta). Dengan penggunaan alat tes kehamilan yang menambah dua juta pound sampah plastik ke tempat pembuangan maka kehadiran alat ini lebih dari yang bisa diterima.
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement