Ahad 24 Dec 2017 00:42 WIB

Bolehkah Penderita Diabetes Lari Maraton?

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Esthi Maharani
Berlari marathon. Iustrasi
Foto: Huffingtonpost
Berlari marathon. Iustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Maraton tergolong sebagai strenuous exercise atau olahraga berat yang membutuhkan persiapan matang. Orang-orang dengan kondisi tertentu, seperti gangguan jantung berat, tidak disarankan untuk maraton. Bagaimana dengan penderita diabetes?

Penderita diabetes atau diabetisi pada dasarnya boleh mengikuti ajang lari maraton asalkan memenuhi beberapa syarat. Salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah diabetisi memiliki kadar gula darah yang terkontrol dengan baik.

Diabetisi yang berencana untuk lari maraton juga harus menjalani EKG Treadmill Test terlebih dahulu. Diabetisi diperbolehkan maraton jika hasil EKG Treadmill Test tidak menunjukkan adanya gambaran iskemia otot jantung ataupun tanda-tanda hipoglikemia pada intensitas kurang lebih 6 METS.

Beberapa tanda hipoglikemia yang bisa diperhatikan adalah rasa lemas dan gemetar. Keringat dingin dan wajah tampak pucat juga merupakan bagian dari tanda hipoglikemia

"(Diabetisi boleh maraton jika) pada tes treadmill, ketika intensitas kurang lebib 6 METS, tidak dijumpai keluhan-keluhan seperti itu," kata spesialis kedokteran olahraga dr Rachmat Wishnu Hidayat SpKO dalam peluncuran Marathon Fit Panel bersama Prodia, di Jakarta.

Saat bermaraton, Wishnu juga berbagi beberapa tips agar pelari diabetisi bisa menyelesaikan maratonnya dengan aman dan lancar. Salah satu tipsnya adalah membawa permen yang cukup banyak. Permen ini berguna ketika pelari diabetisi mengalami hipoglikemia saat berlari.

Selain memakan permen, pelari diabetisi yang mengalami hipoglikemia di tengah maraton harus berhenti saat itu juga. Alasannya, memaksakan berlari dalam kondisi hipoglikemia dapat membahayakan kondisi kesehatan pelari diabetisi.

"Gula drop (hipoglikemia) pada diabetes itu mengancam nyawa," tegas Wishnu.

Saat berlari, Wishnu juga menyarankan agar pelari diabetisi tidak memaksakan diri dengan catatan waktu mereka. Pelari diabetes sebaiknya tidak memasang target catatan waktu seperti halnya pelari profesional yang bisa menyelesaikan maraton dalam waktu empat jam.

Saat melakukan maraton, pelari diabetisi sebaiknya mengatur kecepatan berlari dengan ritme yang santai. Pelari diabetisi dapat menyelesaikan maratonnya selama keluhan hipoglikemia tidak timbul.

"Sebelum maraton harus diperhatikan kondisi kesehatannya," jelas Wishnu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement