Kamis 21 Dec 2017 12:57 WIB

Unisba akan Genjot 50 Persen Lulusan FE Jadi Entrepreneur

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Para mahasiswa menggelar produk-produknya pada acara Student Creativity Starting Up The Start Up, di Aula Kampus Universitas Islam Bandung (Unisba), Rabu (20/12).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Para mahasiswa menggelar produk-produknya pada acara Student Creativity Starting Up The Start Up, di Aula Kampus Universitas Islam Bandung (Unisba), Rabu (20/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kreativitas di kalangan mahasiswa harus terus diasah. Hal ini yang terus dilakukan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsiba. Terlebih pihaknya mengharapkan akan semakin banyak lulusan Unisba yang menjadi entrepreneur.

Menurut Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisba, Dr Atih R Dariah, dari jumlah lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisba, mayoritas bekerja di lembaga keuangan. Saat ini, yang menjadi pengusaha berada di urutan kedua atau sekitar 22 persen.

"Ke depan kami ingin terus memotivasi mahasiswa untuk meningkatkan kreativitasnya sehingga akan semakin banyak yang menjadi entrepreneur, ujar Atih kepada wartawan di sela-sela acara Student Creativity Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsiba di Aula Unisba Jalan Tamansari Kota Bandung, Rabu (20/12).

Atih berharap, lulusan yang akan menjadi entrepreneur lebih banyak lagi. Idelanya, bisa di atas 50 persen dari jumlah lulusan. Untuk menggenjot kreativitas mahasiswa salah satunya dengan menyelenggarakan kegiatan Student Creativity.

Kegiatan ini rutin dilaksanakan. Saat ini ada 50 stan atau 50 produk mahasiswa yang dipamerkan. Rata-rata barang jadi dan hand made," katanya.

Namun, kata dia, kalau tahun lalu banyaknya produk makanan sekarang lebih ke barang. Ia menilai, kreativitas mahasiswanya cukup mumpuni. Terbukti, banyak produk-produk yang bagus dan layak dijual. Bahkan, ada produk yang terbuat dari limbah. Mereka memanfaatkan limbah menjadi produk yang benilai ekonomis.

Saya kira produknya bagus-bagus dan layak jual," katanya.

Selain kreativitas, kata dia, mereka juga dituntut untuk bisa mengembangkan dari sisi marketing, paket jualan, dan bahan yang digunakan. Karena, dari sisi kreativitas, materi tersebut tidak secara khusus ada dalam kurikulum, tapi masuk dalam materi setiap mata kuliah.

Jadi, krativitas itu harus ada dalam setiap mata kuliah. Kita tidak menjadikan kreativitas dalam kurikulum atau satu mata kuliah, karena itu soft skill, katanya.

Sementara menurut Ketua Program Study Manajement,Dr Sri Suwarsi SE MSi, Unisba menggelar kegiatan kreativener rutin setiap tahun yang sebagai salah satu mata kuliah yakni work shop keriwausahaan. Satu semester, semua mahasiswa manajemen mahasiswa di semester ganjil mendapatkan mata kuliah tersebut. Yakni, di tingkat 5 dan 7. Tujuan digelarnya kegiatan ini, agar bisa terus memotivasi mahasiswa untuk menjadi entrepreneur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement