Rabu 20 Dec 2017 19:07 WIB

Vinales: Berduet dengan Rossi tak Sesulit yang Dibayangkan

Rep: Taufiq Alamsyah Nanda/ Red: Endro Yuwanto
Dua pembalap Yamaha, Maverick Vinales (kiri) dan Valentino Rossi.
Foto: EPA/Andreu Dalmau
Dua pembalap Yamaha, Maverick Vinales (kiri) dan Valentino Rossi.

REPUBLIKA.CO.ID,  BARCELONA -- Maverick Vinales sebelumnya menganggap menjadi rekan setim Valentino Rossi di tim Yamaha akan lebih sulit. Namun demikian, setelah menjalani musim MotoGP 2017, anggapan itu ia patahkan sendiri.

Vinales beralih ke Yamaha di awal musim setelah dua tahun bersama Suzuki. Ia cepat meroket menjadi pembalap favorit pramusim dengan penampilan gemilangnya dalam tes uji coba. Tapi setelah memenangi tiga dari lima balapan pembuka, aksi pembalap Spanyol itu perlahan memudar saat Yamaha mulai bereksperimen dengan jenis sasis yang berbeda untuk mengatasi masalah grip belakang M1.

Vinales menempati posisi ketiga di klasemen MotoGP, di belakang Marc Marquez dan Andrea Dovizioso. Namun Vinales masih berhasil mengalahkan Rossi yang tahun ini terganggu oleh patah kaki yang memaksanya melewati balapan di kampung halamannya di Misano.

Sementara, Rossi dan rekan setimnya sebelumnya, Jorge Lorenzo menjalin hubungan yang sangat dingin selama membela Yamaha. "Saya menjadi rekan setim Rossi akan lebih sulit, jujur," kata Vinales seperti dilansir dari Motorsport, Rabu (20/12). "Kami telah mengelola semuanya dengan baik, kami saling menghormati dan bahwa dalam situasi sulit yang kami alami, itu sangat penting."

Namun, Vinales membantah bahwa Yamaha mengabaikan kebutuhannya untuk memberi paket yang lebih sesuai untuk Rossi. Ia menegaskan dirinya sangat cocok dengan pemain berusia 38 tahun itu sepanjang musim, baik saat motor berkinerja baik dan buruk. "Ketika motornya bekerja, kami berdua ada di sana," jelas Vinales. "Dalam balapan di mana salah satu dari kami berkinerja baik, yang lain juga merasakan hal sama."

Vinales juga tidak menyalahkan Yamaha untuk apapun. Menurutnya tim telah memberi dukungan penuh kepadanya. "Saya akan mengatakan bahwa separuh dari situasi itu adalah Honda dan Ducati melakukan pekerjaan dengan baik, dan separuh lainnya adalah kekurangan kami sendiri," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement