Rabu 20 Dec 2017 17:17 WIB

Rutin Bersepeda Kurangi Stres dan Kecemasan

Rep: Christiyaningsih/ Red: Yudha Manggala P Putra
Bersepeda/ilustrasi
Foto: Antara
Bersepeda/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bersepeda adalah salah satu cara mudah untuk menjaga kesehatan. Selain mampu mengontrol berat badan, rupanya menggowes sepeda disebut bisa mengurangi depresi, stres, dan kecemasan.

RM Anjana selaku Managing Director di Dr. Mohan's Diabetes Specialities Centre serta Deepali Badoni selaku fisioterapis di AktivHealth Clinic membagikan informasi seputar manfaat bersepeda. Dikutip dari laman Indian Express, berikut beberapa serba-serbi bersepeda yang menarik untuk diketahui:

Lebih Bahagia

Bersepeda adalah latihan aerobik yang menyehatkan. Aktivitas ini menekan risiko penyakit jantung. Bersepda juga mampu mendorong produksi hormon serotonin, dopamin, dan feniletilamin di otak. Ketiga hormon itu membuat seseorang merasa lebih bahagia. Bagi penderita cedera lutut atau kaki, para ahli menyarankan menggunakan sepeda statis.

Bekal Minum

Penderita diabetes tipe 1 wajib selalu terhidrasi ketika bersepeda. Oleh karena itu bawalah bekal minum dan makanan ringan berkabohidrat jika berencana mengayuh sepeda lebih dari satu jam. Orang dengan diabetes dapat memantau gula darahnya sebelum, ketika, dan setelah bersepeda dengan stik pengukur gula darah.

Membentuk Otot

Bersepeda menyimpan sederet manfaat bagi kesehatan. Dibandingkan lari, bersepeda punya risiko cedera lebih rendah. Mengayuh sepeda juga dapat membentuk otot di bagian kaki. Perubahan secara bertahap akan nampak pada bagian pinggang sampai kaki jika bersepeda secara teratur.

Jauhkan Penyakit Kardiovaskular

Mengayuh sepeda bisa mengurangi level kolesterol darah. Sehingga hati dan paru-paru lebih sehat dan terhindar dari penyakit-penyakit kardiovaskular.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement