Rabu 20 Dec 2017 02:16 WIB

Perenang Limit A Dikirim ke Olimpiade Remaja 2018

Rep: Fitriyanto / Red: Ratna Puspita
Perenang mengibarkan bendera merah putih ketika pembukaan CIMB Niaga Indonesia Open Aquatic Championship di Stadion Aquatic Gelora Bung Karno, Senayan, Selasa (5/12).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Perenang mengibarkan bendera merah putih ketika pembukaan CIMB Niaga Indonesia Open Aquatic Championship di Stadion Aquatic Gelora Bung Karno, Senayan, Selasa (5/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Test Event Road To Asian Games 2018 bertajuk CIMB Niaga Indonesia Open Championship 2017 dicatat oleh Federasi Renang Dunia atau FINA sebagai salah satu event resmi. Karena itu, ajang ini menjadi salah satu kualifikasi untuk bertanding di Olimpiade Remaja 2018 di Argentina, 6-18 Oktober tahun depan. 

"Alhamdulillah FINA berkirim surat, catatan waktu yang dibukukan para perenang di CIMB Niaga IOAC 2017 resmi masuk kualifikasi untuk Youth Olympic Games di Argentina tahun depan. ini artinya kejuaraan di GBK Aquatic Stadium diakui dunia,” kata Wakil Ketua Umum PB PRSI Harlin E Rahardjo melalui siaran pers yang diterima Republika, Selasa (19/12). 

Olimpiade Remaja merupakan ajang multi event empat tahunan untuk melengkapi Olimpiade dan akan diikuti atlet yang berusia 15-18 tahun. Olimpiade Remaja di Buenos Aires merupakan edisi ketiga setelah Singapura pada 2010 dan Nanjing, Cina, pada 2014. 

Olimpiade 2018 di Buenos Aires akan diikuti 206 negara, 3998 atlet dan 32 cabang olahraga. Untuk cabang renang Olimpiade Remaja, Indonesia mendapat kuota empat atlet terdiri dari dua putra dan dua putri. 

Di ajang CIMB Niaga IOAC 2017 tercatat ada dua perenang putri yang lolos limit-A atau otomatis lolos. Mereka adalah Adinda Larasati Dewi  pada nomor 100 meter dan 200 meter gaya kupu, dan Azzahra Permatahani untuk nomor 200 meter gaya kupu dan 200 meter gaya ganti. 

Sebelumnya di ajang SEA Age Group 2017 Brunei Darussalam bulan lalu, Indonesia meloloskan empat perenang dengan limit kualifikasi-A, yakni Azzahra Permatahani (200 M gaya kupu), Adinda Larasati Dewi (100 M gaya kupu), Azzel Zelmi (200 M gaya kupu) dan Farrel Armandio Tangkas (200 M gaya punggung).

Saat ini, ada 17 perenang yang lolos limit kualifikasi A dan B untuk tampil di Olimpiade Remaja di Buenos Aires tahun depan. “Masih terbuka segala kemungkinan. Yang sudah lolos limit-A belum 100 persen aman," ujar Harlin,” kata dia. 

Perenang yang lolos limit B di bagian putri ada yakni Adinda Kusuma Ningrum (100 & 200 M gaya kupu), Adinda Larasati Dewi (200 M gaya ganti & 50 M gaya kupu), Azzahra Permatahani (100 M gaya kupu dan 800 M gaya bebas), Intan Putri Andika (50 M gaya kupu), Sofie Kemala (50 M gaya kupu & 50 M gaya punggung).

Tidak ada perenang putra yang lolos limit-A. Namun, 12 perenang putra lolos limit-A, yakni Dwiki Anugrah (50 & 100 & 200 gaya punggung, 200 M gaya ganti), Azel Zelmi (50 & 100 & 200 M gaya kupu), Alexander Damanik (100 & 200 M kupu), Athalarik Maulidio (400 & 800 M gaya bebas), Fauzan Martazah (50 & 100 M gaya kupu), Danandra Indra Damario (50 M gaya bebas), Daniel Setyawan (200 M gaya punggung), Agus Nuarta (200 M gaya bebas), Ahnaf Kamal Pasya (50 M gaya dada), Farrel Armandio Tangkas (200 M gaya punggung), Joe Aditya (200 M gaya bebas), Reza Bayu Prasetyo (200 M gaya kupu).

Dia mengatakan masih ada sejumlah kualifikasi agar para perenang bersaing untuk mencatatkan waktu terbaik sehingga lolos limit A. “PRSI akan mengirim atlet yang lolos limit-A dan memiliki peringkat FINA terbaik serta untuk memperebutkan kuota dua putra dan dua putri,” ujar dia. 

Untuk para perenang yang telah lolos limit-B, Harlin mengimbau untuk terus memperbaiki catatan waktu. Rencananya, PB PRSI akan kembali menggelar kejuaraan internasional di GBK Aquatic Stadium yang diakui FINA.

"April nanti PRSI akan membuat Festival Akuatik 2018 yang merupakan gabungan empat disiplin olahraga, yakni renang, renang artistik, loncat indah dan polo air. Event ini akan mengundang atlet Asia sebelum berlangsungnya Asian Games 2018. Kejuaraan ini akan diajukan ke FINA sebagai salah satu kualifikasi Youth Olympic Games," kata Harlin.

Secara terpisah, Kabid Binpres PB PRSI Wisnu Wardhana memaparkan harus ada kesinambungan pembinaan di tingkat yunior sampai senior. Dia menuturkan pembinaan di tingkat yunior serta pelapis senior mulai terlihat memberikan hasil yang positif. 

“Tapi, kami juga harus melakukan evaluasi secara menyeluruh untuk prestasi di 2017, karena negara tetangga seperti Vietnam dan Singapura sudah melakukan pembinaan yunior yang perlu diwaspadai," ujar dia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement