Selasa 19 Dec 2017 17:11 WIB

Ricky/Rexy Hingga Marcus/Kevin Raih Penghargaan CWIBC

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih ganda putra Pelatnas PBSI Herry Iman Pierngadi (tengah) bersama pebulu tangkis Hendra Setiawan (kiri) dan peraih emas Olimpiade Sydney 2000 Candra Wijaya
Foto: Republika/Fitriyanto
Pelatih ganda putra Pelatnas PBSI Herry Iman Pierngadi (tengah) bersama pebulu tangkis Hendra Setiawan (kiri) dan peraih emas Olimpiade Sydney 2000 Candra Wijaya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kejuaraan bulu tangkis yang mempertandingkan nomor ganda, Yonex-Sunrise Doubles Special Championships Presented by Candra Wijaya 2017, Selasa (19/12) ini resmi dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi di Hall Candra Wijaya International Badminton Centre (CWIBC), Tangerang. Kejuaraan ini diikuti sekitar 244 peserta dari 39 klub yang akan memperebutkan total hadiah lebih dari Rp 200 juta.

"Sebagai anak bangsa, pembangunan GOR ini merupakan pengabdian untuk buku tangkis Indonesia yang telah membesarkan saya," ujar Candra Wijaya, pemain ganda putra peraih medali emas Olimpiade Sydney 2000, Selasa.

Pada kesempatan itu, Imam Nahrawi juga memberikan penghargaan kepada tokoh bulu tangkis berprestasi versi CWIBC. Penghargaan diberikan kepada pembina bulu tangkis terbaik CWIBC yaitu ketua umum PBSI periode 2008-2012, Djoko Santoso.

Selama empat tahun menjadi nahkoda organisasi bulu tangkis nasional, Djoko Santoso mendapat tantangan dan tugas yang berat. Peta persaingan bulu tangkis saat itu begitu ketat. Selain pemenuhan kebutuhan pemain, segala daya dan upaya dilakukan Djoko dengan mendatangkan pakar dan pelatih terbaik hingga dari luar negeri untuk mendongkrak performa pemain.

Penghargaan juga diberikan kepada legenda bulu tangkis terbaik CWIBC, Ricky Soebagdja dan Rexy Mainaky, yang memiliki segudang prestasi. Pasangan terbaik Indonesia era 1990-an ini mengharumkan nama Indonesia di berbagai turnamen, termasuk pada Olimpiade Atlanta 1996.

Apresiasi untuk pelatih ganda putra inspiratif versi CWIBC diberikan kepada Herry Iman Pierngadi yang berhasil mengantarkan pasangan Markus Fernaldi Gideon/ Kevin Sanjaya Sukamuljo meraih tujuh gelar juara turnamen Superseries sepanjang 2017.

Sementara, apresiasi untuk pelatih ganda campuran terbaik versi CWIBC diberikan kepada Richard Mainaky yang telah banyak menghasilkan pasangan juara di kancah internasional, salah satunya pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Apresiasi untuk pelatih terbaik ganda putri CWIBC diberikan kepada Eng Hian yang sukses mengantarkan pasangan Greysia Polii/Nitya Krishinda menyabet medali emas Asian Games 2014. CWIBC juga memberikan apresiasi kepada atlet berprestasi yang telah mengharumkan nama bangsa, yaitu Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir sebagai pasangan ganda campuran inspiratif, Marcus Fernaldi Gideon/ Kevin Sanjaya Sukamuljo sebagai pasangan ganda putra fenomenal, serta Greysia Polii/Apriani Rahayu sebagai pasangan ganda putri sensasional.

Secara khusus, Candra Wijaya juga memberikan apresiasi kepada sosok di balik kejayaan bulu tangkis Indonesia yaitu Hadi Nazri. Lewat tangan dingin dan cara kerja yang sistematis, pada era 1990-an prestasi bulu tangkis Indonesia berada di puncak kejayaan.

Indonesia akhirnya mampu merebut medali emas pada Olimpiade Barcelona 1992 lewat Susy Susanti dan Alan Budikusuma. Para pemain Merah Putih pada era itu benar-benar mendominasi persaingan di dunia. Banyak gelar penting direbut penggawa Merah Putih. "Di banyak turnamen, wakil kita selalu berjaya, termasuk di All England, Kejuaraan Dunia, dan turnamen-turnamen kelas dunia lainnya," kata Candra Wijaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement