Rabu 13 Dec 2017 15:27 WIB

KOI Hati-Hati Tentukan CdM Indonesia untuk Asian Games 2018

Rep: Febrian Fachri/ Red: Endro Yuwanto
Erick Thohir
Foto: dok. Humas INASGOC
Erick Thohir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir mengatakan, pihaknya sangat berhati-hati untuk menentukan sosok yang akan menjabat sebagai Chef de Mission (CdM) atau Ketua Kontingen Indonesia di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.

Erick menyebut sebenarnya KOI punya kewenangan penuh untuk menunjuk langsung siapa yang akan menjadi ketua kontingen. Tapi kali ini, lanjut dia, KOI ingin terlebih dahulu meminta masukan beberapa pihak seperti pemerintah dan KONI mengenai siapa yang cocok untuk menjabat sebagai CdM.

"CdM itu yang nunjuk KOI. Tapi kali ini kita sangat akomodatif. Nanti kalau ada kepentingan salah lagi," kata Erick usai Seminar CdM di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (13/12).

Erick menambahkan, sejak SEA Games 2017 Kuala Lumpur selesai Oktober lalu, KOI sudah mulai memikirkan untuk posisi CdM. Tapi KOI tidak bisa buru-buru karena adanya perubahan dari pemerintah mengenai Satlak Prima.

KOI, kata Erick, sudah menawarkan kepada pemerintah pemerintah tentang usulan sosok untuk jabatan CdM. Kata dia, KOI akan melihat usulan dari pemerintah untuk mencocokkan kesesuaian kualifikasi KOI.

Pada ajang Asian Games 2018 ini, KOI tidak mau menggunakan hak prerogatifnya untuk menunjuk CdM. "Asian Games ini spesial. Domainnya raksasa, kita jadi house (tuan rumah)," ujar Erick.

KOI juga tidak mempermasalahkan apakah sosok ketua CdM nanti adalah figur muda atau lebih tua. Karena berkaca dari ajang sebelumnya di Islamic Solidarity Games 2017, Indonesia memercayakan CdM kepada Alec Noerdin. "Kalau untuk event lain misalnya Youth Olimpic Argentina, itu sudah ada langsung terlintas di kepala siapa CdM," kata Erick menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement