Ahad 26 Nov 2017 06:39 WIB

Eng Hian: Greysia/Apriyani Harus Tampil Rileks di Final

Rep: Fitriyanto / Red: Ratna Puspita
Ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu
Foto: Humas PBSI
Ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil menjejakkan kakinya ke babak final Hong Kong Open Super Series 2017. Mereka mengalahkan pasangan Cina, Huang Dongping/Li Wenmei, dengan skor 11-21, 23-21, 21-15. 

Di babak final, Greysia/Apriyani kembali akan berhadapan dengan pemain Cina lainnya. Lawan mereka kali ini ialah unggulan satu turnamen, Chen Qingchen/Jia Yifan.

Pertemuan ini merupakan yang kedua kalinya bagi Greysia/Apriyani dan Chen/Jia. Sebelumnya di French Open 2017, Greysia/Apriyani menang 21-5 dan 21-10 dari Chen/Jia. Pelatih Greysia/Apriyani, Eng Hian, di babak Final, peluang untuk menang tetap terbuka.

“Kalau berbicara di sektor ganda putri, saat ini semuamerata, tidak ada yang dominan. Jadi saya lebih melihat, siapa yang siap di lapangan secara mental dan teknis. Dia lah yang akan memenangkan pertandingan,” kata Eng Hian melalui siaran pers yang diterima Republika, Ahad (26/11) dini hari WIB.

Eng Hian menambahkan, dia akan berusaga mempersiapkan Greysia/Apriyani agar bisa bermain lebih rileks. “Kalau masalah strategitentu kami sudah ada evaluasi,” ujarnya.

Mengomentari penampilan pemainnya di babak semi final, Eng Hian mengungkapkan, kunci kemenangan ada di gim kedua. Dari penampilan tadi malam, mereka bisa mengembalikan kondisi setelah tertinggal. 

“Mereka bisa kembali ke performa mereka. Kuncinya di gim kedua tadi. Kalau secara teknis, tidak semestinya kita kalah. Tapi dari Greysia/Apriyani untuk mencoba mengubah tempo dan strategi, saya kira cukup efektif. Di gim ketiga, mereka sudah kembali ke tempo mereka,” kata Eng Hian.

Perjalanan Greysia/Apriyani di Hong Kong Open kali ini bisa dikatakan tak mudah. Beberapa kali, mereka harus berjuang untuk keluar dari lubang jarum, mengejar ketertinggalan, hingga membalikkan keadaan untuk menang. 

Greysia/Apriyani kerap terlibat laga tiga game, demi melanjutkanperjalanan ke babak berikutnya. “Yang pasti kapasitas mereka dan saling percaya mereka untuk bisa memberikan sesuatu kepada partnernya. Jadi buangan bola terus posisiberdiri, segala macam itu, jadi lebih yakin untuk mengantisipasi lawan,” ujar Eng Hian.

Eng Hian pun memuji Greysia yang memiliki kelebihan untuk mengatasi situasi di bawah tekanan. “Dia tahu kalau dia panik, partnernya akan lebih panik. Jadi dia harus bisamenenangkan diri sendiri,” kata peraih medali perunggu Olimpiade Athena 2004 itu. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement