Ahad 26 Nov 2017 05:45 WIB

Unej Siap Jadi Perguruan Tinggi BLU

Universitas Jember
Universitas Jember

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Universitas Jember (Unej), Jawa Timur siap berubah status dari perguruan tinggi Satuan Kerja (Satker) menjadi perguruan tinggi berstatus Badan Layanan Umum (BLU). Rektor Unej Moch Hasan mengatakan berubahnya status tersebut sejalan dengan perkembangan Kampus Unej yang semakin pesat yang ditandai dengan bertambahnya jumlah program studi, semakin banyaknya mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan, serta besarnya anggaran yang dikelola.

"Bahkan kini Unej juga melebarkan sayap dengan membuka kampus di Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Lumajang yang sudah diresmikan beberapa waktu lalu," tuturnya  di Kabupaten Jember, Sabtu (25/11).

Menurutnya pada tahun 2012 di Unej hanya tercatat 64 program studi, sekarang sudah memiliki 99 program studi dan jumlah tersebut akan bertambah dengan telah terbitnya izin lima program studi baru. "Lima program studi baru itu, yakni Program Studi Penyuluhan Pertanian, Peternakan, Teknik Lingkungan, Teknik Perminyakan dan Program Studi Teknik Perkapalan," katanya.

Padahal, dalam Rencana Strategis Unej, target memiliki 100 program studi direncanakan baru tercapai pada tahun 2020, namun kini sudah tercapai. Begitu juga dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang dikelola Kampus Tegalboto Unej menunjukkan tren semakin besar yang tercatat pada tahun 2012 senilai Rp 48 miliar, pada tahun 2017 melesat menjadi Rp 240 miliar.

"Perkembangan menggembirakan juga ditunjukkan di bidang lainnya seperti jumlah mahasiswa yang lulus tepat waktu meningkat. Dari data wisuda periode III tahun akademik 2017/2018 tercatat 53 persen mahasiswa Unej lulus tepat waktu dengan rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mencapai 3,12," ucap Rektor Unej dua periode itu.

Selain itu, lanjutnya, keberpihakan Unej terhadap upaya memberikan kesempatan yang lebih luas bagi segenap lapisan masyarakat untuk mengakses pendidikan tinggi juga dibuktikan dengan komposisi asal mahasiswanya. "Jumlah mahasiswa yang berasal dari keluarga menengah ke bawah mencapai 60,3 persen, sedangkan dari keluarga menengah 37,6 persen dan sisanya 2,1 persen berasal dari keluarga kaya," ujarnya, menambahkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement