Jumat 24 Nov 2017 19:31 WIB

Rusia Mundur, Indonesia Berpeluang Gelar Piala Dunia Basket

Rep: Gilang Akbar Prambadi / Red: Ratna Puspita
Ketua Umum Komite Olahraga Indonesia (KOI) Erick Thohir (kiri) berdiskusi dengan anggota tim Komisi Evaluasi The International Basketball Federation (FIBA) di Gedung Bola Basket Senayan, Jakarta, Rabu (4/7).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Ketua Umum Komite Olahraga Indonesia (KOI) Erick Thohir (kiri) berdiskusi dengan anggota tim Komisi Evaluasi The International Basketball Federation (FIBA) di Gedung Bola Basket Senayan, Jakarta, Rabu (4/7).

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia memutuskan untuk mundur dari pencalonan tuan rumah Piala Dunia Basket 2023. Presiden Bola Basket Rusia (RBF) Andrei Kirilenko mengatakan, penarikan ini dilakukan terkait banyaknya sorot negatif yang sedang mengarah ke atlet-atlet negeri Tirai Besi.

Sorotan negatif ini terkait dengan banyaknya atlet Rusia yang terlibat dalam penggunaan doping di berbagai kejuaraan dunia. Mantan bintang kompetisi basket Amerika (NBA) ini mengatakan, pilihan ini sudah dipertimbangkan dengan sangat matang.

"Kami mempertimbangkan sikap negatif dunia kepada atlet-atlet kami dalam mengambil keputusan ini," kata Kirilenko dikutip dari Japan News Time, Jumat (24/11).

Sikap Rusia ini membuat persaingan menuju penunjukkan tuan rumah Piala Dunia Basket tinggal menyisakan satu pilihan. Yakni, menggelar Piala Dunia Basket 2023 dengan sistem kerja sama antarbeberapa negara di satu kawasan. Saat ini, tinggal perwakilan Amerika Selatan, yakni gabungan Argentina-Uruguay serta duta Asia, Jepang-Filipina-Indonesia yang tersisa sebagai calon tuan rumah Piala Dunia Basket 2023.

Ini menjadi peluang emas bagi Indonesia untuk melibatkan diri dalam kejuaraan paling bergengsi di dunia basket internasional tersebut. Sejauh ini, Federasi sepak bola dunia (FIBA) masih menggodok gabungan negara mana yang akan dipercaya sebagai tuan rumah.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement