Saturday, 11 Syawwal 1445 / 20 April 2024

Saturday, 11 Syawwal 1445 / 20 April 2024

Maruf Cahyono: Pemuda Harus Tetap Jaga Jati Diri Bangsa

Jumat 24 Nov 2017 06:33 WIB

Rep: Amri Amrullah/ Red: Andi Nur Aminah

Sesjen MPR Maruf Cahyono

Sesjen MPR Maruf Cahyono

Foto: MPR

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang sedang digencarkan MPR RI ke berbagai elemen bangsa Indonesia dengan berbagai metode penyampaian, ternyata banyak menggandeng berbagai komunitas kepemudaan, pelajar dan mahasiswa. Sekretaris Jenderal MPR RI Maruf Cahyono mengungkapkan bahwa sosialisasi kepada pemuda Indonesia, di antaranya para pelajar dan mahasiswa memiliki arti penting dan sangat strategis serta memiliki urgensi di saat-saat sekarang ini.

"Ketika kita bicara Sosialisasi Empat Pilar MPR kepada generasi muda, semua pasti tahu alasannya bahwa generasi muda Indonesia pasti memiliki peranan yang besar terhadap masa depan bangsa Indonesia," katanya, Kamis (23/11).

Hal ini disampaikan Ma'ruf saat menghadiri acara sebagai salah satu narasumber Sosialisasi Empat Pilar MPR kerja sama MPR RI dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi (HIPMI PT) yang digelar di Auditorium Universitas Negeri Medan. Acara ini dibuka langsung oleh Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta, dan mendapat respons luar biasa dari sekitar 1.000 lebih peserta mahasiswa dan ormas kepemudaan sekota Medan.

Berbicara soal pemuda Indonesia, Maruf Cahyono mengatakan, setidaknya ada dua hal seputar pemuda Indonesia. Pertama, pemuda adalah pewaris bangsa. Yang kedua, pemuda adalah penerus masa depan bangsa.

Sebagai pewaris bangsa, tentu pemuda Indonesia harus menjaga apa-apa yang diwariskan oleh para pendiri bangsa. Lalu apakah yang diwariskan para pendiri bangsa. Jika terkait nilai-nilai, ada Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. "Nilai-nilai yag kita miliki tersebut dan sangat baik untuk kita ternyata negara-negara lain ingin mencontohnya. Kita harus bangga akan hal itu," ujarnya.

Sebagai pewaris, lanjut Maruf Cahyono, pemuda Indonesia harus menjaga serta merawat nilai-nilai tersebut. Jika tidak dijaga dan dirawat, maka dikhawatirkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia akan semakin luntur dan menipis. Sementara itu bayi-bayi terus lahir, generasi terus berganti, perubahan yang sangat cepat baik ditataran nasional, regional dan global.

Masalah internal dan eksternal juga semakin berat. "Untuk itulah, kegiatan yang kita lakukan tentang Sosialisasi Empat Pilar ini kepada para pemuda Indonesia sebagai kegiatan yang sangat penting bagi pemuda Indonesia agar sebagai pewaris bangsa, tetap berada pada jati diri bangsanya," ujarnya.

Pemuda Indonesia adalah penerus bangsa. Menurut Maruf, sebagai penerus bangsa tentu penuh dengan tantangan salah satunya, globalisasi. Tantangan pemuda Indonesia juga terkait dengan perkembangan IT yang cukup mempengaruhi eksistensi generasi muda kalau pemuda Indonesia tidak mampu menganggap itu sebagai sesuai yang positif.

Selain dua faktor tersebut, ada satu lagi yakni nasionalisme. Nasionalisme inilah yang harus terus dibangun. Dengan posisi pemuda sebagai agen perubahan, pemuda harus memiliki mental dan kekuatan moral. "Nah, kekuatan moral itu bisa dibangun jika kita tetap berada pada jati diri kita. Apa jati diri kita? Yakni sebagai bagian dari bangsa yang tetap relijius, humanis, bersatu, demokratis dan bangsa yang selalu senantiasa berorientasi kepada keadilan. Jadi, saya setuju kalau kepeloporan pahlawan dahulu itu harus dicontoh dengan munculnya banyak pahlawan hari ini tapi pahlawan untuk memperjuangkan kesejehteraan bangsa," katanya memaparkan.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA TERKAIT

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler