Ahad 19 Nov 2017 06:05 WIB

Sunat tanpa Jarum Suntik? Bisa...

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Seorang anak menutup matanya saat hendak disunat.
Foto: Republika/Darmawan
Seorang anak menutup matanya saat hendak disunat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian besar anak tidak mau sunat lantaran takut akan jarum suntik. Padahal sunat bisa dilakukan tanpa jarum suntik.

Pendiri Rumah Sunatan, Dr Mahdian Nur Nasution, SpBS mengatakan proses anastesi merupakan bagian dari tindakan medis yang jamak dilakukan di praktik klinik dokter, baik dalam rangka perawatan atau sebagai prosedur medis awal sebelum proses pembedahan dilakukan. Salah satu tindakan anastesi yang banyak dilakukan di klinik dan rumah sakit adalah sunat dan anastesi regional pada prosedur operasi caesar. Sebelum prosedur anastesi epidural dilakukan, dokter akan melakukan anastesi lokal terlebih dahulu.

Meski demikian, beberapa penelitian menyebutkan suntikan anastesi Iokal sangat membuat pasien tidak nyaman. Meski preparat anastesi lain bukan dalam bentuk suntikan ada di pasaran, seperti patch lidocaine, krim dan semprotan anastesi. Metode ini memiliki kelemahan waktu capai analgesia yang cukup lama, antara 30 sampai 90 menit.

Sirkumsisi beberapa tahun terakhir menarik perhatian luar biasa di dunia barat. Bukti-bukti ilmiah akan manfaat sirkumsisi dari sisi medis secara jelas disampaikan seperti mengurangi risiko terjadinya infeksi saluran kemih, mengurangi risiko penularan penyakit menular seksual terutama pada laki-Iaki, mencegah terjadinya kanker penis dan mengurangi risiko kanker serviks pada perempuan (partner seksual) serta mencegah penularan infeksi Human immunodeficiency Virus (HIV) dan Human Papilloma Wrus (HPV).

Meski memiliki manfaat yang luar biasa, isu nyeri masih dijadikan momok menakutkan sekaligus penghalang dilakukannya sirkumsisi pada pria. Nyeri saat sirkumsisi pada pria dewasa umumnya diakibatkan karena prosedur anastesi lokal yang sering tidak adekuat. Bahkan untuk menghindari rasa nyeri ini di Amerika Serikat tindakan sirkumsisi dewasa. banyak dilakukan melalui prosedur anastesi umum, ini tentunya menyebabkan pembiayaan yang lebih tinggi pada tindakan sirkumsisi.

Pada tahun 2009, Yifeng Peng dan kawan-kawan mencoba meneliti efektivitas needle-free injection dalam prosedur anastesi sirkumsisi di Cina. Penelitian dilakukan antara bulan Juni sampai September 2009, dan telah di pubiikasikan di Journal of Urology September 2010, dengan melibatkan 60 pria dewasa.

Pada semua partisipan dilakukan prosedur disinfeksi menggunakan 0,05 persen klorheksidin, di sekitar penis, pinggang sebagian perut hingga paha. Lidocaine diaplikasikan pada alat dan dihantarkan di beberapa lokasi penis, baik di pangkal maupun ujung dengan dosis 0,1 ml. Dalam penelitiannya ini untuk mencapai manfaat analgesia obat, hanya membutuhkan waktu 45 detik setelah injeksi diberikan. Sebanyak 85 persen partisipan merasa puas dengan teknologi needle-free injection ini, tanpa membutuhkan anastesi tambahan dalam menghilangkan nyeri saat sirkumsisi.

Mahdian menjelaskan Rumah Sunatan sebagai salah satu jaringan klinik sunat di Indonesia mencoba memanfaatkan teknologi mutakhir untuk tujuan anastesi sirkumsisi. Ia berharap dengan menghilangkan penggunaan jarum suntik, yang dikombinasikan dengan teknologi sirkumsisi modern (Mahdian Klem) anak-anak menjadi lebih nyaman, bebas nyeri ketika di sunat.

Rumah Sunatan lndonesia mengadopsi teknologi needle-free injection asal Korea. Alat ini terdiri atas tiga komponen utama yaitu alat semprot cairan anastesi yang terbuat dari kaca dengan ukuran, injektor, dan pompa injektor.

lnjektor, menggunakan tenaga pegas yang dapat disesuaikan kekuatan penetrasi ke kulit sesuai kebutuhan. Menggunakan bantuan pompa injektor alat ini akan memberikan tekanan pada alat penyemprot yang berisi cairan anastesi. Obat anastesi akan lebih mudah diserap dan menyebar Iebih baik menggunakan teknologi needle-free injection dibandingkan penggunaan jarum suntik konvensional.

"Dengan teknologi ini waktu capai analgesia pasien sunat menjadi lebih cepat, tanpa menimbulkan cidera jaringan dan tanpa rasa sakit," ujar Mahdian. Teknologi ini memberi kenyamanan proses sunat baik pada anak atau dewasa juga menjadi Iebih baik.

Teknologi needle-free injection juga digunakan saat melepaskan klem yang merupakan teknologi modern sirkumsisi. Kombinasi keduanya menghasilkan perpaduan Iuar biasa, sunat terbebas dari nyeri, dapat langsung beraktivitas, proses penyembuhan cepat, tanpa jahitan, dengan hasil estetik paska sunat yang indah. "Revolusi teknologi sunat ini hanya bisa Anda dapatkan di jaringan Klinik Rumah Sunatan," ujar Achmad Syarif Kurniawan, Kepala Divisi Operasional Rumah Sunatan.

Lebih lanjut orang tua akan Iebih mudah menyiapkan anak untuk menjalani proses sirkumsisi ini. Sunat di Indonesia dilakukan pada usia sekolah, pada usia ini anak umumnya sudah pernah mengalami di suntik dokter (vaksin dan lainnya). Teknologi needle-free circumcision ini tentunya akan meningkatkan kenyamanan anak menjalani proses sirkumsisi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement