Ahad 19 Nov 2017 04:41 WIB

Psikolog Sebut PMS Hanya Mitos

Rep: Christiyaningsih/ Red: Winda Destiana Putri
Sakit perut karena menstruasi/Ilustrasi
Foto: Corbis.com
Sakit perut karena menstruasi/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- a(PMS) alias sindrom pra menstruasi selama ini diyakini memengaruhi kondisi psikologis wanita. Kaum hawa yang terkena PMS cenderung punya suasana hati yang lebih labil dan suka membesarkan masalah.

Dari segi fisik, PMS menyebabkan payudara terasa sakit dan gairah seksual menurun. National Health System (NHS) mengklaim satu dari 20 wanita punya masalah dengan PMS sehingga menghambat aktivitasnya sehari-hari.

Akan tetapi psikolog wanita bernama Robyn Stein DeLuca membantah anggapan ini. Menurut DeLuca PMS hanya mitos dan wujud bagaimana wanita modern memanajemen hidupnya. DeLuca menyebut selama ini para wanita dicekoki kebohongan PMS oleh buku, majalah, dan komunitas medis. 

"Kita melihat PMS sebagai masalah dari tubuh. Itu lebih mirip wanita yang sedang sedang dikuasai perasaan," kata sang psikolog kepada Mail Online.

Berdasarkan pengamatan DeLuca, PMS adalah saat di mana perempuan menekan dirinya terlalu keras. Ia menyebut keadaan itu 'seperti mencari kartu keluar dari penjara'. Dalam bukunya yang provokatif berjudul The Hormone Myth: How Junk Science, Gender Politics, and Lies About PMS Keep Women Down, ia menolak semua pendapat yang menjelaskan gejala PMS.

DeLuca mengakui ada hormon yang berpengaruh terhadap rasa tidak bahagia. Ia mengklaim hormon-hormon tersebut tidak banyak memengaruhi gejala yang selama ini disebut PMS. "Setiap orang pernah mengalami rasa hati yang lebih sensitif," ujarnya.

Di lain pihak, profesor di UCL Joyce Harper membantah pendapat DeLuca. "Faktor hormonal mengubah suasana hati, itu bukan mitos," katanya dikutip dari laman The Independent.

Sekitar 95 persen wanita pernah mengalami PMS. "Aku tak setuju jika itu disebut sebagai bentuk wanita modern menghadapi hidupnya," tegas Harper.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement