Selasa 31 Oct 2017 10:24 WIB

'Tak Disangka Janji Tutup Alexis Bisa Secepat Ini'

Rep: Kabul Astuti/ Red: Esthi Maharani
Gedung Alexis di Jakarta Utara.
Foto: Republika / Darmawan
Gedung Alexis di Jakarta Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komite III DPD RI dari Jakarta Fahira Idris mengapresiasi ketegasan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, untuk tidak memperpanjang Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) Hotel Alexis dan Griya Pijat Alexis.

Fahira mengaku tidak menyangka janji menutup Alexis bisa direalisasikan secepat ini. "Karena kita tahu walau sudah menjadi rahasia umum diduga kuat ada praktik yang melanggar hukum di hotel ini, tetapi dari gubernur ke gubernur, termasuk saat DKI dipimpin Ahok, Alexis tetap gagah berdiri," kata Fahira, Selasa (31/10).

Ada tiga alasan yang menjadi dasar penutupan ini, seperti tertuang dalam surat resmi Pemprov DKI Jakarta. Alasan pertama, berkembangnya informasi di media massa terkait kegiatan yang tidak diperkenankan dan dilarang di usaha hotel dan griya pijat di Alexis.

Alasan kedua, pengelola seharusnya mencegah segala bentuk perbuatan melanggar kesusilaan dan melanggar hukum yang tersiar di berbagai media massa. Alasan ketiga, pemerintah berkewajiban mengawasi dan mengendalikan kegiatan kepariwisataan dalam rangka mencegah dan menanggulangi dampak negatif bagi masyarakat luas, sangat tepat dan memang fakta yang terjadi seperti itu.

Fahira mengatakan ketegasan gubernur DKI yang secara lantang mengatakan tidak ingin Jakarta menjadi kota yang membiarkan praktik-praktik prostitusi akan menjadi catatan yang akan ditulis dalam tinta emas dalam sejarah perjalanan kota ini. Selama bertahun-tahun, keresahan warga atas kehadiran tempat prostitusi ini akan segera berakhir.

"Apa yang dilakukan Pak Anies ini bagi saya juga untuk memperingatkan pengusaha-pengusaha hiburan lain di Jakarta untuk jangan pernah coba-coba melanggar aturan hukum karena tiada ampun, izin usaha Anda akan dicabut," tegas Fahira.

Fahira menambahkan dari peristiwa ini publik juga dapat belajar bahwa tegas adalah soal sikap dan tindakan, bukan marah-marah. Menurutnya, Anies dan Sandi menjadi harapan baru warga Jakarta bahwa masih ada pemimpin yang teguh memegang dan melaksanakan janji-janji politiknya saat kampanye.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement