Sabtu 28 Oct 2017 09:36 WIB

Kacamata Menambah Minus Mata Anak, Benarkah?

Anak berkacamata
Foto: pexels
Anak berkacamata

REPUBLIKA.CO.ID, Sebagian orang tua masih merasa enggan untuk memakaikan kacamata kepada anak mereka. Salah satu alasannya, orang tua khawatir jika penggunaan kacamata dapat menambah minus pada anak yang menderita rabun jauh. Benarkah?

"Itu mitos," ungkap spesialis mata dari Persatuan Dokter Mata Indonesia dr Gitalisa Andayani SpM(K) dalam kampanye 'Eye Comfort' bersama Philips Lighting, di Jakarta.

Gitalisa mengatakan rabun jauh atau miopia disebabkan oleh dua hal. Penyebab pertama adalah sumbu bola mata memiliki ukuran yang sedikit lebih panjang dari rata-rata. Penyebab kedua adalah kecembungan kornea lebih cembung dari rata-rata.

"Matanya lebih cembung dan panjang," tambah Gitalisa.

Pada anak, proses pertumbuhan masih terus berlangsung. Diameter bola mata anak masih terus bertambah hingga mencapai usia dewasa. Pertumbuhan bola mata di masa kanak-kanak inilah yang membuat minus mata anak penderita miopia terus bertambah.

"Sehingga pertambahan minus (pada anak) sulit dihindari," kata Gitalisa.

Gitalisa menegaskan anak-anak yang sudah mengalami gangguan refraksi perlu menggunakan kacamata dengan ukuran yang tepat. Jika anak penderita rabun jauh tidak mengenakan kacamata, atau mengenakan kacamata dengan ukuran yang tidak tepat, dikhawatirkan anak akan mengalami 'mata malas'.

Mata malas merupakan suath gangguan penglihatan akibat retina tidak dirangsang secara optimal. Mata malas dapat membuat penglihatan anak menjadi tidak terang ketika melihat objek dalam jarak jauh. Hal ini dapat membuat penglihatan mata anak menjadi terbatas.

Karena itu, Gitalisa mengimbau agar orang tua memberikan kacamata pada anak yang menderita rabun jauh. Tentunya, ukuran kacamata harus disesuaikan dengan kebutuhan anak.

"Jadi, kacamata harus dipakai, tapi ukurannya harus benar," tegas Gitalisa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement