Jumat 27 Oct 2017 00:40 WIB

Pentingnya Daya Tahan Tubuh

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Tenaga kerja asing  (ilustrasi)
Foto: AP/Shizuo Kambayash
Tenaga kerja asing (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang belum menyadari pentingnya daya tahan tubuh. Terutama bagi masyarakat perkotaan yang dipadati dengan kesibukan.

Ilmuwan nutrisi Dokter Matthew Lantz blaylock, BS, PhD, MP NLP, ACMC, mengatakan, daya tahan tubuh itu memiliki tiga fungsi utama, yang banyak belum dimengerti masyarakat. Ia mengatakan, daya tahan tubuh berfungsi melindungi tubuh dari patogen, bakteri maupun virus.

Selain itu, daya tahan tubuh juga membantu membersihkan sel yang rusak atau tidak sehat. Ketiga, daya tahan menjaga tubuh dari partikel asing seperti polusi dan debu. ''Itu tiga fungsi utama,'' ujar Matthew di Jakarta, Kamis (26/10).

Sistem daya tahan tubuh terdiri dari sel, protein, jaringan, dan organ khusus. Pada umumnya, sistem daya tahan tubuh bekerja dengan baik untuk menjaga kesehatan seseorang dan mencegah infeksi.

Hanya saja, masalah dengan sistem daya tahan tubuh terkadang dapat berujung pada penyakit dan infeksi. Sehingga, menjalani gaya hidup sehat dapat menjaga daya tahan tubuh tetap kuat dan sehat.

Matthew menjelaskan, sistem daya tahan tubuh disebabkan dua hal, yaitu, innate, atau genetik, dan adaptif. Namun, penyebab lemahnya daya tahan tubuh karena genetik hanya sebesar 20 persen sampai 30 persen. Sementara 70 persen sampai 80 persen tergantung aspek adaptif, yaitu pola makan dan gaya hidup.

''Yang paling penting gaya hidup untuk menjaga daya tahan tubuh. Gaya hidup itu tergantung pola makan, itu bagian paling penting,'' jelas dia.

Matthew menambahkan, orang-orang yang memiliki gaya hidup yang sibuk dengan pola makan tidak seimbang tidak akan menjaga daya tahan tubuh mereka hanya dari konsumsi makanan sehari-hari. Sebab, masyarakat urban kebanyakan tidak memiliki waktu untuk memenuhi kebutuhan mereka hanya dengan mengonsumsi makanan. ''Di sini, suplemen dapat membantu melengkapi nutrisi yang belum terpenuhi,'' kata Matthew.

Sebab, lanjut dia, selama ini masyarakat berpikir bahwa mereka hanya perlu mengonsumsi vitamin dan suplemen ketika jatuh sakit. Walaupun hal ini dapat membantu mempercepat proses penyembuhan. Namun, agar vitamin dan suplemen dapat berfungsi sebagai penyokong daya tahan tubuh, vitamin dan suplemen tersebut harus dikonsumsi secara teratur.

Bagaimanapun juga, mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Kita bisa menentukan untuk menjalani hidup sehat, termasuk cukup istirahat, berolahraga secara teratur, menjaga berat badan yang sehat, dan mengonsumsi pola makan yang seimbang. ''Suplemen dapat melengkapi pola makan kita dan membantu menjaga daya tahan tubuh,'' ujar dia.

Matthew menjelaskan, ada beberapa vitamin dan mineral yang bisa membantu daya tahan tubuh. Diantaranya Antioksidan, vitamin C, A, E, B12, Zinc, Magnesium, selenium dan Mangan.

Sumber vitamin C ada pada buah Jeruk, sementara Jamur mengandung vitamin B12, Kacang Tanah vitamin E, Selenium terdapat pada Roti Gandum, Magnisium ada di Edamame, dan zinc ada pada Tempe. ''Ini vitamin dan mineral yang bisa membantu daya tahan tubuh,'' ungkap dia.

Ia menuturkan, ternyata tubuh kita perlu mengonsumsi vitamin dan mineral secara teratur. Karena kalau hanya 2 kali sampai 3 kali per pekan, hal itu tidak optimal. Anda bisa mengonsumsi 5 porsi sayur dan 5 porsi buah setiap hari agar daya tahan tubuh optimal. ''Tanpa makan itu, tubuh tidak mempunyai daya tahan tubuh yang maksimal. Itu sangat penting untuk mencegah,'' tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement