REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON -- Universitas Banten Jaya (Unbaja) melaksanakan wisuda ke-6 pada di The Royale Krakatau Hotel Cilegon, Banten, Sabtu (21/10). Wisuda sarjana yang ke-6 mencakup 286 wisudawan berasal dari Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Teknik, FKIP dan terdiri dari 11 program studi.
Dalam sambutanya Rektor Unbaja Prof Dr Ir H. Herman Haeruman, JS. Mf mengatakan, wisuda merupakan acara puncak dalam proses kegiatan akademik.
Wisuda merupakan bentuk perwujudan pengakuan formal terhadap keberhasilan mahasiswa pada masa periode tertentu. “Wisuda juga merupakan formalitas penyerahan kembali para mahasiswa kepada orang tua mereka,” ujarnya.
Namun, Herman mengingatkan, lulus sebagai sarjana bukanlah akhir dari proses belajar. “Tetapi justru merupakan terminal awal bagi pengembangan dan peningkatan penguasaan ilmu yang lebih luas,” tuturnya.
Dari aspek gedung perkuliahan, Unbaja telah memiliki gedung II di KP3B Curug-Serang Banten. Bagi peningkatan SDM terutama dosen, Unbaja mengirim tugas belajar para dosenya di IPB dan UNJ. “Tahun 2017 ini satu orang dosen Unbaja telah berhasil menyelesaikan program Doktor Bahasa Inggris di UNJ,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Aptisi Banten, PO Abbas mengemukakan, pemerintah dan pihak swasta harus mendukung dunia pendidikan terutama mendukung beasiswa untuk melanjutkan ke jenjang S2 dan S3. Hal itu sangat penting pada situasi sekarang. “Saya berharap setelah wisuda, para lulusan Unbaja dapat mengimplementasikan ilmunya kepada masyarakat,” tuturnya.
Perwakilan Koordinator Kopertis IV, Hj. Entin Hartini SSos, MSi, berharap semoga lulusan Unbaja menjadi insan mandiri yang suka bekerja keras, cerdas dan tuntas dan dapat berkontribusi terhadap pembangunan yang ada di Banten.
“Kami menyampaikan apresiasi terhadap Unbaja atas daya upaya dalam rangka peningkatan sunber daya manusia (SDM). Saya meyakini Unbaja telah mendesain para mahasiswa untuk mencetak para professional,” ujar Entin Hartini.