Kamis 19 Oct 2017 06:33 WIB

Kisah Perempuan Pribumi Dipaksa Suaminya Melacur di Batavia

Kompleks pelacuran di Batavia awal abad 20.
Pekerja Seks Komersial (ilustrasi)

Setelah penyerahan kedaulatan, kompleks pelacuran terdapat di berbagai tempat di Jakarta. Seperti Gang Hauber di Petojo yang terdiri dari Gang Hauber I, II, dan III yang oleh Wali Kota Sudiro pada pertengahan 1950-an diganti Gang Sadar. Tapi, si PSK dan laki-laki hidung belang tidak sadar-sadar karena sampai awal 1980-an masih beroperasi.

Di Sawah Besar terdapat kompleks pelacuran Kaligot, mengambil nama sandiwara Prancis Aligot yang pada 1930-an manggung di Batavia. Sedangkan, di daerah Senen terdapat kompleks pelacuran Planet. Nama planet ini diambil ketika terjadi persaingan antara AS dan Uni Soviet untuk meluncurkan sputnik ke luar angkasa  pada 1960-an. Atau tempat pelacuran Malvinas di Bekasi yang menjulang saat terjadi perang antara Inggris dan Argentina memperebutkan kepulauan Malvinas (Folkland) di tahun 1980-an.

Di Planet Senen, pelacuran kelas bawah ini berlangsung di gerbong-gerbong kereta api antara Stasiun Senen hingga Jl Tanah Nyonya (Gunung Sahari) yang panjangnya beberapa ratus meter. Selain itu, operasi juga 'ngamar' di rumah-rumah kardus dekat rel kereta api. Tempat pelacuran yang setiap hari didatangi ribuan orang ini dibersihkan pada masa Gubernur Ali Sadikin (1971). Pekerja seksnya dipindahkan ke Kramat Tunggak, Jakarta Utara. Sebelum ditertibkan Bang Ali, di sekitar Senen dari depan bioskop Rivoli di Palputi hingga depan Bioskop Grand (Kramat) ratusan becak berseliweran dengan muatan para pelacur.

Hiburan bergengsi di Jakarta baru dimulai pada masa Ali Sadikin. Dipelopori tokoh perfilman Usmar Ismail yang mendirikan klub malam Mirasa Sky Club di puncak Gedung Sarinah di Jl Thamrin. Setelah ini berjamuran puluhan klab malam, panti pijat, diskotek, pub, salon, dan lokalisasi liar muncul di Jakarta. Striptease yang sebelumnya hanya bisa dinikmati di Singapura hadir pula di panggung Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement