Ahad 15 Oct 2017 02:43 WIB

SM Pertamina Waspadai Pelita Jaya dan Aspac

Pemilik Satria Muda Pertamina Erick Thohir (kedua dari kiri) ketika penandatangan kontrak Christian Ronaldo Sitepu (kedua dari kanan), Sabtu (14/10) malam.
Foto: Istimewa
Pemilik Satria Muda Pertamina Erick Thohir (kedua dari kiri) ketika penandatangan kontrak Christian Ronaldo Sitepu (kedua dari kanan), Sabtu (14/10) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Satria Muda (SM) Pertamina mewaspadai kiprah Pelita Jaya (PJ) EMP Jakarta dan W88.News Aspac Jakarta (yang akan berubah nama menjadi Stapac) di Liga Bola Basket Indonesia (IBL) musim 2017-2018.

"Pelita Jaya dan Aspac masih tim yang kuat. Namun kami juga masih harus memperkirakan kejutan dari tim-tim lain. Persaingan IBL musim terbaru ini cukup kompleks," ujar pemilik SM Pertamina Erick Thohir di Jakarta, Sabtu (14/10).

Erick melanjutkan salah satu faktor penentu pertandingan di IBL 2017-2018 adalah keberadaan pemain asing, yang menurutnya bisa meningkatkan 30-40 persen kemampuan sebuah tim. Meski demikian, Erick menegaskan target timnya di IBL 2017-2018 adalah menjadi juara setelah di dua musim sebelumnya menyelesaikan kompetisi dengan tangan hampa.

Di IBL 2016, SM harus puas hanya sampai semifinal setelah ditaklukkan CLS Knights Surabaya yang kemudian menjadi kampiun. Sementara di IBL 2017, SM kalah di final dari Pelita Jaya EMP Jakarta. 

Terakhir, SM menjadi juara liga pada musim 2014-2015 kala kompetisi masih bernama National Basketball League (NBL). "Begitulah memang olahraga. Namun di musim ini kami mau kembali masuk final dan menjadi juara," tutur Erick.

Terkait tim-tim yang berpotensi mengganggu target SM, pelatih SM Pertamina Youbel Sondakh menyuarakan pendapat senada. Youbel menyebut, ada tiga tim yang memiliki kemampuan mumpuni di musim liga terbaru yaitu Pelita Jaya, Aspac dan Garuda Bandung.

Selain itu, ada pula Siliwangi Bandung dan NSH Jakarta yang dikatakannya juga mendapatkan pemain asing berkualitas bagus. "Kalau Mas Erick tadi bilang pemain asing memengaruhi 30-40 persen kekuatan tim, menurut saya bisa sampai 50 persen," kata Youbel.

Dia pun memprediksi IBL 2017-2018, yang mulai bergulir pada 8 Desember 2017, akan berjalan lebih ketat dari musim sebelumnya, meski salah satu tim elite IBL CLS Knights Surabaya tidak berpartisipasi.

"Walau tim berkurang satu, liga tetap lebih kompetitif dan sengit karena pemain asing yang datang saat ini lebih baik kualitasnya dari musim lalu. Selain itu semua tim juga sudah terbiasa dengan keberadaan pemain impor," ujar Youbel.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement