Rabu 11 Oct 2017 20:37 WIB

IOA Sarankan Pengurus Cabor Terapkan KPI

 Richard Sam Bera
Foto: Antara/Agus Apriyanto
Richard Sam Bera

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Asosiasi Olimpian Indonesia (Indonesia Olympians Association/IOA) meminta pengurus cabang-cabang olahraga agar ikut mempertanggungjawabkan prestasi para atlet dalam kejuaraan multicabang olahraga internasional, terutama dalam Asian Games 2018.

"Bukan hanya menteri atau kementerian yang bertanggung jawab terhadap keberhasilan kontingen Indonesia. Tapi, pengurus cabang olahraga harus ikut bertanggung jawab terhadap keberhasilan atlet-atlet mereka sesuai dengan target yang mereka katakan," ujar Ketua Umum IOA Richard Sam Bera seusai bertemu Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi di Jakarta, Rabu (11/10).

Mantan atlet renang itu mengatakan pengurus cabang-cabang olahraga itu semestinya mempunyai indeks kinerja (KPI) yang jelas terkait pencapaian target prestasi dalam kejuaraan internasional. "Tercapai atau tidak targetnya, harus ada KPI yang jelas. Itu tergantung dari cabang-cabang olahraga untuk melaksanakan persiapan atlet-atlet mereka," kata Richard.

Namun, Richard mengatakan, wujud pelaksanaan indeks kinerja pengurus cabang olahraga terkait prestasi para atlet mereka akan diumumkan lebih lanjut oleh Menpora. IOA, lanjut Richard, juga berharap rencana pemerintah untuk menghapus Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) tidak berdampak terhadap persiapan para atlet nasional jelang Asian Games 2018.

"Persiapan menuju Asian Games 2018 itu menjadi prioritas utama karena ajang itu sekaligus sebagai kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020. Persiapan kami dahulu menghadapi Olimpiade itu sampai bertahun-tahun dan bukan dalam hitungan bulanan," kata Richard.

Asosiasi mantan-mantan atlet Indonesia yang mewakili Merah-Putih dalam ajang Olimpiade itu lembaga baru yang menggantikan Prima harus menaruh perhatian besar terhadap persiapan para atlet nasional jelang Asian Games. "Kami ingin melihat lebih banyak lagi atlet Indonesia yang mengikuti Olimpiade. Biarkan mereka berlatih dengan tenang tanpa ada kegaduhan pembentukan lembaga-lembaga olahraga," ujar Richard yang juga menjadi anggota Dewan Pelaksana Program Indonesia Emas itu. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement