Jumat 06 Oct 2017 12:29 WIB

Waspada Risiko Menambahkan Irisan Lemon ke Minuman

Rep: Christiyaningsih/ Red: Indira Rezkisari
Lemon.
Foto: ist
Lemon.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika makan di restoran, dengan mudah mendapati adanya irisan lemon baik sebagai garnish (hiasan makanan) atau  sebagai pemanis dalam minuman. Irisan lemon memang terlihat menarik jika disertakan dalam hidangan. Namun di balik itu ada risiko yang ditimbulkan jika kita menambahkan irisan lemon terutama ke dalam minuman.

Kontaminasi Virus atau Bakteri

Dikutip dari laman Times of India, risiko pertama adalah kemungkinan besar makanan atau minuman tersebut terkontaminasi bakteri. Seperti diketahui kulit lemon tak pernah dikupas. Studi yang dipublikasikan oleh Journal of Enviromental Health padahal menyebut 70 persen irisan lemon mengandung virus, bakteri, dan mikroba termasuk E. coli. Penelitian ini dilakukan pada 76 lemon di 21 restoran.

Kotoran Manusia

Sebuah investigasi yang dilakukan oleh ABC di 10 restoran menunjukkan bahwa separuh dari lemon-lemon yang digunakan dalam penyajian mengandung jejak kotoran manusia.

Hiasan Lebih Kotor dari Piring

Sebuah obervasi membuktikan bahwa kru di restoran tidak terlalu memperhatikan kebersihan bahan-bahan yang akan dijadikan hiasan. Akibatnya bahan hiasan termasuk lemon lebih rawan terkontaminasi bakteri daripada piring yang digunakan untuk menaruh hidangan.

Peluang Terinfeksi Rendah

Kabar baiknya, kemungkinan seseorang untuk terinfeksi bakteri atau kuman dari lemon tergolong rendah. Sistem kekebalan tubuh mampu melindungi diri dari serangan penyakit akibat mengonsumsi irisan lemon. Namun, bukan berarti peluang terinfeksi tidak ada sama sekali.

Jus Lebih Baik

Jika ingin ada rasa lemon di minuman, lebih baik jangan gunakan irisan lemon. Akan lebih baik jika mulai beralih ke jus lemon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement