Ahad 17 Sep 2017 14:02 WIB

Menangi ‘Perang Saudara’, Anthony Raih Gelar Pertama

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ratna Puspita
Pemain tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting.
Foto: Humas PBSI
Pemain tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL — Tim bulu tangkis Indonesia kembali menambah gelar juara pada Korea Open Super series 2017. Pemain tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting, meraih gelar di turnamen internasional untuk pertama kalinya setelah terlibat ‘perang saudara’ dengan Jonatan Christie. 

Setelah bermain selama 68 menit, Anthony akhirnya merebut kemenangan melalui pertarungan ketat di tiga gim dengan skor akhir 21-13, 19-21 dan 22-20. Anthony tampil percaya diri di gim pertama dengan unggul 4-0 di awal gim pertama. Masih unggul jauh 11-4, Anthony akhirnya melesat dengan kemenangan 21-13 di gim pertama. 

Di gim kedua, Anthony sempat memimpin 7-3 atas Jonatan. Namun, Jojo berbalik unggul 16-12 atas Anthony. 

Kesalahan yang kerap dilakukan Anthony membuat Jojo unggul 21-19 atas dirinya di gim kedua. Namun, Anthony bangkit di gim ketiga. 

Anthony memimpin jalannya permainan. Namun, sempat dikejar Jojo dan tertinggal tipis 18-19, Anthony kembali tampil agresif dan merebut poin dengan menyegel kemenangan akhir 22-20 di gim penentu. 

Anthony Sinisuka Ginting (kanan) bersama Jonatan Christie (kiri) ketika pengalungan medali tunggal putra Korea Open Super Series 2017, Ahad (17/9). (Sumber: PBSI)

Usai pertandingan, atlet asal Bandung ini mengungkapkan dia senang karena bisa meraih juara. Perjalanan Anthony menuju final terbilang mengesankan. Sebelumnya di semifinal, Anthony berhasil mengalahkan pemain peringkat satu dunia asal Korea, Son Wan Ho, dengan skor 21-13, 19-21 dan 22-20.

"Capaian saya kali ini bukanlah sebuah hal yang karena keberuntungan saja. Ini merupakan hasil kerja keras saya bersama pelatih dan teman-teman di tunggal putra,” kata Anthony, melalui rilis PBSI yang diterima Republika, Ahad.

Atlet berusia 20 tahun ini mengaku menikmati permainan di lapangan. Hal itu karena ia berhadapan dengan kompatriotnya sendiri. Karena itu, ia mengaku hanya berusha menjaga mental dan fokus saja di lapangan. 

Di gim pertama, Anthony mengaku ia mencoba terus menekan Jojo. Sementara di gim kedua, ia menjadi kurang sabar sehingga beberapa kali melakukan kesalahan sendiri. Kekalahan itu menjadi pelajaran baginya di gim ketiga. Ia tidak berusaha memikirkan poin dan tidak ingin terburu-buru. 

"Baru begitu ada kesempatan baru saya ambil. Saya banyakin doa aja di lapangan dan meyakinkan diri sendiri," kata dia. 

Dengan kemenangan ini, Indonesia telah membawa pulang dua gelar dari Korea Terbuka. Sebelumnya, pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto juga berhasil menduduki podium tertinggi.

Masih ada peluang bagi Indonesia untuk menambah satu gelar lagi dari pasangan ganda putra, Kevin Sanjaya Sukamujo/Marcus Fernaldi Gideon. Kevin/Marcus akan menantang unggulan satu asal Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement