REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dan sejumlah pebulu tangkis Indonesia ikut meramaikan pembukaan Candra Wijaya Internasional Badminton Center (CWIBC). Legenda dan pebulu tangkis yang ikut hadir antara lain Tan Joe Hok, Denny Kantono, Markis Kido, Mohammad Ahsan, dan Rian Agung Saputra.
Pada acara pembukaan yang digelar Sabtu (16/9) di Serpong, BSD, Tangerang Selatan, Kepala Bappenas juga ikut mencoba lapangan dengan bermain 3 lawan 3. Pada pertandingan 3 lawan 3 Bambang Brodjonegoro, Putri Indonesia tahun 2015 Putri Anandita dan Mohammad Ahsan, bertanding melawan Candra Wijaya, Rian Agung Saputra dan Rendra Wijaya. Pertandingan yang hanya dua gim ini berlangsung imbang 21-16 dan 9-21.
Usai mencoba lapangan secara langsung, Bambang mengatakan kualitas lapangan dan juga gedung secara keseluruhan sudah bagus. "Tadi saya sudah coba lapangannya, bagus sudah standar internasional. Kita harus mengucapkan terima kasih kepada Candra Wijaya yang telah membangun gedung ini dengan susah payah," kata dia.
Kepala Bappenas ini juga berharap suatu hari akan lahir pebulu tangkis berbakat dari tempat ini. "Berharap ke depannya akan lahir penerus Candra Wijaya yang dapat mengharumkan nama Indonesia di pentas internasional. Bulu tangkis memang cabang olahraga unggulan Indonesia".
Bambang Brodjonegoro mengaku mendukung apa yang dilakukan Candra Wijaya. Ia mengaku senang dengan bulu tangkis dan kerap bermain dengan Candra Wijaya
Candra Wijaya mengaku puas dengan animo yang datang dalam acara pembukaan kali ini. "Acara berlangsung sesuai rencana, selain publik mencoba lapangan juga ada kejuaraan bapak/anak berpasangan, ini baru pembukaan. Untuk acara peresmian barua akan digelar Desember 2017 berbarengan dengan kejuaraan Candra Wijaya Cup," kata dia.
"Namun masih banyak orang beranggapan bahwa CWIBC ini hanya untuk pembinaan Candra Wijaya, padahal tempat ini juga bisa digunakan oleh umum. Hari ini publik menggunakan secara gratis, mulai besok (Ahad) baru akan kena biaya."
Ikuti Whatsapp Channel Republika
