Selasa 05 Sep 2017 19:25 WIB

Emil Bersyukur Unisba Dapat Akreditasi A

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil bersyukur Universitas Islam Bandung (Unisba) mendapatkan akreditasi A. Karena, saat ini Unisba menjadi satu-satunya perguruan tinggi islam swasta di Kota Bandung yang memperoleh penilaian terbaik tersebut.

"Unisba dapat akreditasi A, Alhamdulillah ayah saya kan salah satu pendiri Unisba," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil usai memberikan kuliah umum dihadapan ribuan mahasiswa baru Universitas Islam Bandung (Unisba), Selasa(5/9).

Emil mengatakan, ia sangat dekat dengan Unisba karena di kampus ini, ada memori kecilnya. "Jadi saya sehat begini makan gaji dan honor dari Unisba," katanya.

Setelah melalui serangkaian proses, Universitas Islam Bandung (Unisba), akhirnya resmi berhasil meraih akreditasi A perguruan tinggi swasta. Hal ini, seiring telah dikeluarkannya surat keputusan (SK) dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor SK 2732/SK/BAN-PT/AKRED/PT/VIII/2­017.

"Alhamdulillah, kami telah mencapai akreditasi A, setelah ada keputusan dari Direktorat BAN-PT nasional sekitar dua pekan lalu," ujar Rektor Unisba, Edi Setiadi kepada wartawan usia kegiatan Taaruf Mahasiswa Unisba tahun akademik 2017/2018 di Aula Unisba, Jalan Tamansari Nomor 1, Kota Bandung, Selasa (5/9).

Menurut Edi, dengan ditetapkannya Unisba sebagai kampus berakreditasi A, maka Unisba menjadi perguruan tinggi swasta (PTS) kelima dari segi wilayah Kopertis IV Jawa Barat yang memperoleh penilaian baik tersebut.

"Bahkan, kalau di Bandung kami menjadi PTS kedua di Bandung setelah Telkom University yang memperoleh akreditasi A," katanya.

Edi menilai, pencapaian ini bagi dirinya adalah pencapaian yang luar biasa dan amanah yang sangat berat. Karena, diperoleh disaat ia mengemban sebagai rektor yang baru. Artinya, dalam empat hingga lima tahun kedepan ia pun harus mampu mempertahankannya.

"Tugas berikutnya adalah bagaimana semua program studi (prodi) di Unisba atau 50 persennya memperoleh akreditasi yang sama yaitu A," katanya.

Saat ini, kata Edi, di Unisba terdapat enam prodi yang telah memiliki akreditasi A, yakni Hukum, Ilmu Komunikasi, Akuntansi, Manajemen, Ilmu ekonomi, dan Perencanaan Wilayah Kota (PWK) atau Planologi. Khusus PWK, ia menuturkan menjadi prestasi luar biasa karean satu-satunya prodi di PTS se Indonesia yang memiliki akreditasi A.

"Kedepan dalam waktu dekat prodi Tambang dan Teknik Industri menjadi dua prodi yang bisa menyusul memperoleh akreditasi A dari 18 prodi yang ada di S1," katanya.

Terkait kendala yang dihadapi dari beberapa prodi yang masih terakreditasi B, menurut Edi, salah satu faktornya karena Sumber daya manusia (SDM). Selain itu, karena faktor publikasi karya ilmiah serta sulitnya memenuhi kuota staf pengajar atau dosen baru yang sesuai dengan penetapan aturan Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti). Namun hal tersebut, akan disiati Unisba dengan merekrut tenaga profesional maupun birokrat dengan dosen berstatus khusus.

"Yang paling sulit itu merekrut untuk tenaga dosen di prodi Tambang," katanya.

Edi berharap, dengan setelah berhasil diraihnya akreditasi A PTS ini, Unisba dapat meningkatkan prestasinya dengan meraih akreditasi A universitas tingkat regional ASEAN pada tahun 2021, dan tahun 2030an mencapai akreditasi tingkat Asia, sesuai dengan rencana strategis yang telah di susun oleh Unisba.

"Akreditasi A ini adalah entry point untuk kami mencoba meraih akreditasi regional network di tingkat ASEAN," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement