UU Sistem Perbukuan Ciptakan Buku Mutu, Murah dan Merata

Kamis , 31 Aug 2017, 23:19 WIB
Sejumlah anak membaca buku. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah anak membaca buku. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi X DPR RI, Sutan Adil Hendra melakukan Kunspek terkait sosialisasi UU Nomor 3 Tahun 2017 mengenai Sistem Perbukuan. Pertemuan yang membahas gerakan 3M yaitu penyediaan buku yang mutu, murah, dan merata dalam proses pembelajaran ke Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Menurut Sutan, jika bangsa adalah sebuah tubuh, maka pengetahuan dalam pengertiannya yang paling luas adalah oksigen yang menentukan kesehatan dan keutuhan bangsa tersebut. Salah satu cara mendapatkan pengetahuan adalah dengan membaca buku.

“Jika kita berbicara buku, buku adalah sumber ilmu berarti kita memiliki pandangan buku merupakan senjata SDM kita, jika kita terus membaca kita akan memiliki intelektual dan SDM yang berkelanjutan,” tutur Wakil Ketua Komisi X DPR RI itu dalam siaran persnya, Kamis (31/8).

Hal senada juga disampaikan anggota Komisi X DPR RI lainnya, Popong Otje Djundjunan yang turut serta dalam kunjungan tersebut. Dia menuturkan dengan adanya Undang-undang Sistem Perbukuan maka orang tidak seenaknya menulis tapi harus terfokus kepada sistem pendidikan Pancasila, dan tidak boleh keluar dari garis-garis tersebut.

“Dengan adanya Undang-undang Sistem Perbukuan yang paling penting adalah buku teks utama yang berlaku di sekolah-sekolah adalah gratis sehingga tidak memberatkan orangtua siswa,” tutur Popong.

Selain itu, dia juga menyoroti sistem pendidikan Indonesia yang relatif tertinggal dibanding negara yang baru merdeka, sistem pendidikan Indonesia sering berubah-ubah ketika ganti menteri maka ganti juga sistem pendidikannya. Sementara itu, penerbit buku di wilayah Semarang juga sangat mengapresiasi terbitnya UU Sistem Perbukuan yang akan menciptakan buku yang mutu, murah dan merata.

“Saya menyambut baik dengan kunjungan Komisi X ke Semarang, saya harap dengan kunjungan ini  dapat meningkatkan gairah penerbit-penerbit di daerah ini untuk ikut andil dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” tutur penerbit Aneka Ilmu, Suwanto.