Senin 28 Aug 2017 18:09 WIB

Runtuhnya Dominasi Bulu Tangkis Indonesia di SEA Games

Pebulu tangkis Indonesia Jonatan Christie mengembalikan kok ke arah pebulu tangkis Vietnam Nguyen Tien Minh dalam semifinal tunggal putra bulu tangkis SEA Games XXIX di Axiata Arena, Kompleks Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (28/7).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Pebulu tangkis Indonesia Jonatan Christie mengembalikan kok ke arah pebulu tangkis Vietnam Nguyen Tien Minh dalam semifinal tunggal putra bulu tangkis SEA Games XXIX di Axiata Arena, Kompleks Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (28/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim bulu tangkis Indonesia dipastikan gagal menjadi juara umum SEA Games 2017. Kepastian ini setelah Merah Putih hanya menempatkan satu wakilnya di babak final, yakni tunggal putra Jonatan Christie yang mengalahkan pebulu tangkis Vietnam, Nguyen Thien Minh, 21-11 21-16. 

Tiga wakil lainnya gagal melangkah ke babak puncak, setelah kalah dari lawan-lawannya. Tunggal putra Ihsan Maulana Mustofa gagal mengatasi pemain Thailand Khosit Phetpradab 21-10 23-21.

Ganda putra yang dibebankan meraih medali emas yakni Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menderita kekalahan pertamanya dari pasangan Thailand, Kittinupong Kedren/Decaphol Puavaranukroh 21-17 23-21. Sedangkan pebulu tangkis tuan rumah Soniia Cheah masih terlalu tangguh bagi Gregoria Mariska Tunjung yang kalah 22-20 21-13. 

Dengan hasil ini, Indonesia hanya punya Jonatan sebagai tumpuan di babak final. Jika Jonatan mengalahkan Khosit dan meraih medali emas maka Indonesia hanya mendapatkan tambahan satu medali emas. Jika itu yang terjadi maka Indonesia hanya membawa pulang dua medali emas dan empat perunggu. 

Hasil itu tentu akan menempatkan Indonesia di bawah Thailand. Thailand sudah dipastikan merebut dua medali emas, satu perak, dan satu perunggu setelah menempatkan dua wakilnya di final ganda putri. Unggulan pertama, Putita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai, akan menghadapi unggulan kedua, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongiai. 

Sebelumnya, Thailand meraih medali emas lewat nomor beregu putri dan medali perunggu pada nomor beregu putra. Thailand juga punya peluang menambah medali lewat ganda campuran Dechapol Puavanukroh/Sapsiree Taerattanachai dan ganda putra Kittinupong Kedren/Decaphol Puavaranukroh. 

Dechapol/Sapsiree yang ditempatkan sebagai unggulan pertama akan menghadapi Goh Soon Huat/Shevon Jamie Lai asal Malaysia. Sedangkan Kittinupong/Decaphol akan melawan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi. 

Sementara tuan rumah Malaysia dipastikan meraih satu medali emas pada nomor tunggal putri. Soniaa Cheah akan menghadapi Goh Jin Wei pada laga puncak. 

Ini merupakan kegagalan pertama Indonesia menjadi juara umum pada cabang olahraga bulu tangkis sejak 1977. Pada SEA Games dua tahun lalu di Singapura, Merah Putih juga berkibar paling banyak dan lagu kebangsaan Indoensia Raya berkumandang paling sering. 

Kala itu, Indonesia menjadi juara umum setelah meraih tiga medali emas, dua perak, dan empat perunggu. Tiga medali emas disumbangkan oleh tim beregu putra, ganda putra (Angga Pratama/Ricky Karanda Suwand)i, dan ganda campuran (Praveen Jordan/Debby Susanto).

Kegagalan ini sekaligus menunjukkan bulu tangkis Indonesia tidak lagi mendominasi pada pesta olahraga antarnegara di Asia Tenggara tersebut. Indonesia harus mengakui keunggulan Thailand, yang perkembangan bulu tangkisnya sangat pesat beberapa tahun terakhir.

Pada SEA Games kali ini, Indonesia memang lebih banyak menurunkan pemain junior dibandingkan Thailand yang mengandalkan pemain senior. Namun, menilik hasil Kejuaraan Dunia di mana Indonesia masih harus mengandalkan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir untuk menjadi kampiun, muncul pertanyaan soal regenerasi di Pelatnas Cipayung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement