Kamis 24 Aug 2017 14:14 WIB

Kisah Mardi Lestari yang Ditakuti Wartawan Malaysia

Mardi Lestari
Foto: doc youtube
Mardi Lestari

REPUBLIKA.CO.ID, CHIANG MAI -- Nama Mardi Lestari cukup 'sakti' di kalangan wartawan peliput SEA Games. Meski sudah berusia 30 tahun saat akan mengikuti perhelatan SEA Games XVIII di Thailand pada Desember 1995, sprinter kelahiran Binjai, Sumatra Utara, itu tetap difavoritkan sebagai peraih medali emas.

Mardi tetap dianggap sebagai calon bintang dalam SEA Games 1995, kendati prestasinya mengecewakan dalam Kejuaraan Atletik Asia 1995 di Jakarta pada September atau tiga bulan sebelum SEA Games 1995. ''Mardi sulit dikalahkan bila tampil dengan kekuatan terbaiknya,'' tutur Lukman Md Saleh, reporter suratkabar Berita Harian terbitan Malaysia, saat itu.

Jagoan andalan kontingen Malaysia, Watson Nyambek dan Azmi Ibrahim, disebutnya masih kalah pamor dari Mardi. Saat mengetahui bahwa Mardi merasa pesimistis bisa mengulang prestasi tahun 1989, 1991, 1993 dimana ia berhasil merebut medali emas lari 100 meter, Lukman dan beberapa rekan wartawan dari Malaysia hanya tertawa kecil.

''Dua tahun lalu, di SEA Games Singapura, Mardi juga begitu,'' kata Lukman. ''Mengaku sulit menang, tapi akhirnya tetap jadi juara.''

Bagi Mardi Lestari, SEA Games 1995 merupakan SEA Games kelimanya. Di Kuala Lumpur (1989), Manila (1991), dan Singapura (1993), ia sukses merebut medali emas dari nomor lari 100 meter yang paling bergengsi di cabang atletik tersebut. Sedangkan dalam debutnya di SEA Games 1987 di Jakarta, mantan pelari tercepat Asia ini menggapai medali perak.

Prestasi terbaik Mardi muncul tatkala dia menjuarai PON XII/1989 di Jakarta. Dia mencatat waktu 10,20 detik, yang menjadikannya pemegang rekor baru Asia. Rekor Mardi dipecahkan oleh Talal Mansoor setahun kemudian dengan catatan waktu 10,18 detik.

Tapi, kekhawatiran wartawan Malaysia akhirnya tidak menjadi kenyataan. Mardi yang saat itu sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta akibat mengalami radang usus, tidak kunjung bisa datang ketika perhelatan akbar SEA Games 1995 akhirnya dibuka pada 9 Desember.

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement