Thursday, 16 Syawwal 1445 / 25 April 2024

Thursday, 16 Syawwal 1445 / 25 April 2024

'Jenderal Soedirman tak Putus Wudhu Saat Perang Gerilya'

Ahad 20 Aug 2017 18:01 WIB

Red: Qommarria Rostanti

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid

Foto: Dok Humas MPR RI

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, menolak keras dikotomi Islam dan Indonesia. Dia juga menentang apabila ada pihak yang mengatakan bahwa Islam anti-NKRI.

Anggapan seperti itu, menurut Hidayat, sudah memutarbalikkan sejarah. Pasalnya sejak dahulu Islam dan Indonesia tak pernah berpisah. Bahkan  banyak Muslim dan tokoh-tokoh Islam yang berkorban demi keutuhan bangsa Indonesia.

Nama-nama seperti Mohammad Natsir, Hasyim Asy'ari dan Panglima Besar Jenderal Soedirman hanyalah sebagian kecil tokoh Islam yang berani berjuang demi bangsa dan negara Indonesia.

Natsir dikenal salah satunya karena Mosi Integral Natsir, mengembalikan NKRI ke pangkuan Ibu Pertiwi. KH Hasyim Asy'ari dikenal sebagai pelopor revolusi jihad sehingga menimbulkan keberanian di kalangan santri. Sedangkan Panglima Soedirman adalah sosok yang pantang menyerah. Meski hampir seluruh kawasan dan semua pimpinan nasional dipenjarakan kolonialis, Soedirman yang menderita sakit paru-paru akut memilih melakukan perlawanan gerilya.

Hidayat mengatakan, meski ditandu, Jenderal Soedirman berhasil mengalahkan klaim Belanda, bahwa mereka telah menguasai NKRI. Dengan perlawanannya, Soedirman berhasil meyakinkan dunia internasional bahwa Indonesia masih ada.  "Ada tiga rahasia mengapa Soedirman tak bisa ditangkap oleh Belanda selama menjalankan perang gerilya. Pertama tak pernah putus wudhu, lalu selalu shalat tepat waktu, dan berbakti pada orang tua", kata Hidayat saat memberikan sosialisasi Empat Pilar MPR RI, di Bandar Lampung, Ahad (20/8).

Rahasia sukses gerilya Jenderal Soedirman ini, kata Hidayat, sempat disampaikan pengawalnya yaitu Soeparjo Rustam dan dibenarkan oleh Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler