REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan, menyebut inti dari demokrasi Pancasila adalah berpihak pada rakyat agar sejahtera. Pasalnya dalam demokrasi, rakyatlah pemegang kekuasaan tertinggi.

"Dalam demokrasi Pancasila, rakyatlah yang berdaulat. Karena itu kedaulatan dan kekuasaan itu jangan ditukar dengan harga murah," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Jumat (12/8) malam.

Kemarin, Zulkifli menyampaikan pidato kebangsaan dalam pelantikan Pengurus Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Tarbiyah Perti) Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) di Ahmad Rusni Foundation. Dalam kesempatan itu, dia menyebut, saat ini nilai-nilai termasuk nilai demokrasi mulai memudar karena segala sesuatu diukur dengan uang. Itu sebabnya sering terjadi politik uang dalam pemilihan kepala daerah.

Mengutip Bung Hatta, Zulkifli mengatakan pentingnya rakyat menyadari kedaulatan dan kekuasaan yang dimilikinya. "Kalau rakyat sadar maka akan memilih pemimpin dengan selektif dan tidak akan transaksional. Pemimpin yang terpilih pun yang terbaik, bukan karena pencitraan," kata dia.

Zulkifli meminta masyarakat memilih calon kepala daerah dengan bijak. "Teliti sebelum memilih kepala daerah, apakah kepala daerah yang dipilih akan korupsi atau tidak, amanah atau tidak, memberi kebaikan atau tidak," kata dia.

Hadir mendampingi Zulkifli saat itu, Wakil Gubernur NTB, Muhammad Amin, Ketua Umum Perti Basri Bramanda, anggota DPR M Syafruddin dan Ketua DPD Perti NTB H Ahmad Rusni.