Lumajang Diminta Serius Kembangkan Komoditas Hortikultura

Senin , 07 Aug 2017, 15:00 WIB
Komisi IV melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur.
Foto: dpr
Komisi IV melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Komisi IV melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur. Anggota Tim  Kunjungan Kerja Komisi IV  DPR RI ke Jawa Timur Ichsan Firdaus mengatakan pemerintah harus serius mengembangkan komoditas holtikultura. Hal ini disampaikannya saat  pertemuan tim dengan  petani pisang mas kirana di Desa Kandengan, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Senin (31/7).

Ia  berpendapat beberapa komoditi hortikultura yang sifatnya strategis ini harus serius dikembangkan  pemerintah. “Tadi kita mendengar bahwa ada beberapa komoditi hortikultura yang selalu impor setiap tahun seperti bawang putih. Bawang putih hampir 500 ribu ton diimpor setiap tahunnya, sementara  bawang putih ini mempunyai potensi yang bisa dikembangkan di Indonesia, ini harus menjadi warning bagi pemerintah,” ujarnya.

 

Dalam kesempatan tersebut, Komisi IV mendorong pemerintah agar serius mengembangkan beberapa produk hortikultura yang memiliki dampak strategis bagi rakyat. Contohnya  bawang putih yang selalu tergantung kepada impor setiap tahunnya.

 

“Setidaknya dalam waktu 5 tahun kita bisa memotong hampir 50-60 persen ketergantungan kita terhadap impor dan itu sudah bagus bagi Indonesia. Hal ini akan berdampak terhadap rakyat dan inflasi,” kata Ichsan.

 

Terkait dengan kendala yang dialami oleh petani, ternyata mereka mempunyai banyak hambatan pada ekspor. Diantaranya hambatan kualitas, kemasan dan pasar. Tidak sedikit produk mereka yang mengalami pengembalian produk (retur) karena barang yang mereka kirim kurang bisa bertahan dalam jangka waktu pengiriman tersebut.

 

“Disitulah peran pemerintah untuk bisa mengembangkan agar produk pisang yang dikembangkan tidak sia-sia, dan pemerintah juga bertugas untuk mengembangkan dan membuka pasar seluas-luasnya bagi petani yang ada di Lumajang ini,” ujar Ichsan.

 

Menurut penilaian Ichsan, Lumajang perlu memperhatikan sektor hilirnya dan bukan hanya proses produksi dan budidayanya saja. Bagaimana mencari pasarnya, mengembangkan kemasannya. “Kita lihat tadi mereka serius mensortir, memilah produk yang baik, yang bisa berorientasi ekspor. Disinilah pemerintah bisa mendorong agar petani punya kepastian pasar dan mereka bisa mengembangkan produknya,” kata Ichsan.