Tiga Cara untuk Mengatasi Kelangkaan Garam

Rabu , 02 Aug 2017, 14:24 WIB
Petani memanen garam di lahan garam desa Santing, Losarang, Indramayu, Jawa Barat, Senin (31/7).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Petani memanen garam di lahan garam desa Santing, Losarang, Indramayu, Jawa Barat, Senin (31/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Viva Yoga menegaskan harus ada solusi untuk mengatasi kelangkaan garam. Padahal Indonesia memiliki garis pantai yang cukup panjang, semestinya garam melimpah. Menurut Yoga, ada tiga hal yang bisa dilakukan agar Indonesia tidak lagi mengalami kelangkaan garam.

"Pertama, melakukan revitalisasi lahan eksisting dan perluasan lahan di daerah potensial penghasil garam untuk meningkatkan volume produksi. Meskipun garis pantai Indonesia panjang, tetapi hanya terbatas yang dapat menghasilkan garam," kata Yoga, saat dihubungi melalui pesan singkat, Selasa (2/8).

 

Kedua, lanjut Yoga, meningkatkan bantuan teknologi geomembrane atau Bipolo agar petani garam dapat meningkatkan kualitas dan volume produksi. Kemudian ketiga, regulasi pemerintah harus berpihak kepada perlindungan dan pemberdayaan petani garam, sesuai Undang-undang Nomor 7 Tahun 2016 melalui subsidi, penyuluhan, menjaga harga dan pasokan yang menguntungkan petani.

 

"Jika setiap kelangkaan garam dijawab dengan impor, hal itu akan mematikan petani garam lokal," kata politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini.