Senin 31 Jul 2017 14:09 WIB

KKN UGM Kembangkan Potensi Ekowisata di Lombok Utara

Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Panut Mulyono (kedua kiri) memasang plakat desa ekowisata saat melakukan kunjungan lapangan KKN PPM UGM di Desa Pemenang Barat, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (29/7). Kunjungan itu guna melihat secara langsung karya para mahasiswa UGM yang sedang melaksanakan KKN PPM dengan program utama pemberdayaan masyarakat sekitar Desa Pemenang Barat khususnya dalam pariwisata.
Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/pras/17.
Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Panut Mulyono (kedua kiri) memasang plakat desa ekowisata saat melakukan kunjungan lapangan KKN PPM UGM di Desa Pemenang Barat, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (29/7). Kunjungan itu guna melihat secara langsung karya para mahasiswa UGM yang sedang melaksanakan KKN PPM dengan program utama pemberdayaan masyarakat sekitar Desa Pemenang Barat khususnya dalam pariwisata.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Rektor UGM Panut Mulyono  mengunjungi lokasi KKN-PPM UGM di Desa Pemenang Barat, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama jajaran pimpinan universitas serta para wartawan, Sabtu (29/7). Di desa berpenduduk 16.323 jiwa ini, 30 orang mahasiswa UGM menyelenggarakan berbagai program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat, salah satunya pengembangan kawasan ekowisata Kerujuk.

"Fokus pada Dusun Kerujuk ini pastinya adalah pengembangan ekowisata Kerujuk agar menjadi ekowisata unggulan dan dapat menjadi pusat wisata di daerah Kabupaten Lombok Utara," ujar Koordinator Mahasiswa Tingkat Unit (Kormanit) KKN Desa Pemenang, M. Rifky Al-Ghifari.

Di kawasan ekowisata seluas sekitar 4 hektare ini, para mahasiswa UGM membangun berbagai wahana unik dan menarik untuk menarik pengunjung, misalnya dengan membangun fasilitas outbond serta lokasi foto unik bagi pengunjung, menyerupai objek foto di beberapa lokasi wisata yang sudah cukup populer di Yogyakarta.

Rifky menjelaskan, kelompok KKN yang ia ketuai ditempatkan pada tiga wilayah yang berbeda di Desa Pemenang Barat, yaitu di Dusun Kerujuk, Dusun Menggala Barat dan Timur, serta wilayah Telaga Wareng yang masing-masing memiliki potensi berbeda. 

Selain pengembangan sistem dan manajemen ekowisata, di Dusun Kerujuk para mahasiswa memiliki program unggulan lain seperti pemberdayaan kesehatan masyarakat, pemetaan foto udara dan peta bencana, serta pembuatan peta wisata dan revitalisasi perpustakaan. Sementara itu, di Desa Menggala Barat dan Timur yang merupakan kampung budaya dan seni, program KKN difokuskan pada pemberdayaan sumber daya manusia khususnya kepada pemuda, perencanaan pembentukan objek wisata, serta penguatan budaya lokal, dan di Telaga Wareng terfokus pada program perkebunan, pertanian dan peternakan.

"Kami sudah berusaha semampu kami, semaksimal mungkin mengerahkan materi, tenaga dan pikiran kami demi Desa Pemenang Barat tercinta. Kami berharap mudah-mudahan KKN kami kali ini dapat memberi sedikit perubahan dan terkenang di lapisan masyarakat pemenang barat," ucap Rifky.

Program kerja yang telah dijalankan oleh kelompok KKN-PPM itu mendapat apresiasi dari Rektor UGM Panut Mulyono yang telah menyaksikan secara langsung suasana ekowisata Kerujuk, salah satu dusun di Pemenang Barat. Para mahasiswa KKN, menurut dia, telah mencurahkan segenap usaha serta kemampuan yang ia pelajari di bangku kuliah untuk diwujudkan di tengah masyarakat. 

Panut menuturkan, selain sebagai sarana pengabdian, KKN juga memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk menyaksikan secara langsung kondisi beserta permasalahan yang ada di tengah masyarakat dan memiliki empati kepada masyarakat di daerah-daerah yang belum mengalami kemajuan seperti di daerah perkotaan.

"Tujuan KKN bukan semata-mata ingin memberikan apa yang kita miliki untuk kemajuan daerah dan bangsa tetapi juga untuk memberikan kesempatan pada para anak didik kami untuk belajar langsung pada masyarakat," ujar Panut.

Apresiasi kepada mahasiswa KKN UGM juga datang dari Kepala Desa Pemenang Barat M. Syukri serta Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Utara Muhammad. Syukri memuji inovasi serta kerja keras yang telah ditunjukkan para mahasiswa yang telah berada di desa tersebut selama 47 hari.

"Saya berterima kasih kepada UGM yang telah mengirimkan mahasiswanya untuk membantu membangun desa kami. Saya harap dengan dukungan dari berbagai pihak Desa Pemenang dapat semakin berkembang pesat," tutur Syukri.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement