Sabtu 29 Jul 2017 21:16 WIB

Universitas Brawijaya Ubah Teknik Pengajaran Pancasila

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Nur Aini
Universitas Brawijaya Malang
Universitas Brawijaya Malang

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA MALANG -- Universitas Brawijaya (UB) berencana mengubah teknik pengajaran Pancasila dan agama yang selama ini diterapkan. Teknik yang dianggap normatif ini akan diperbaharui menjadi lebih implementatif pada para mahasiswanya.

"Kami selama ini metodenya normatif, ada mata kuliah agama yang sifatnya normatif saja dan sekarang sepertinya harus ada terobosan. Materi Pancasila dan agama tidak boleh monoton seperti dahulu, harus lebih moderen agar lebih menarik dan mudah dipahami," ujar Rektor UB Mohammad Bisri kepada wartawan di Gedung Rektorat UB, Sabtu (29/7).

Menurut Bisri, UB sebenarnya telah memiliki Pengelola Pendidikan Agam (PPA) dalam mengurus pembelajaran ini. Namun, sayangnya penjelasan lebih normatif dibanding implementatif. Tidak ada pembahasan perbedaan pendapat dalam pembelajaran keagamaan.

Atas kondisi demikian, Bisri menilai, UB memang harus mengubah teknik pembelajar agama dan Pancasila ke depannya. Pihaknya perlu membuat modul pembelajaran yang sesuai dengan kondisi bangsa saat ini. Dengan modul ini, siapapun tentu dapat menerapkannya sehingga bisa menarik di mata para mahasiswa.

"Jadi nanti tidak hanya sekedar pembelajaran Fiqih yang berkenaan tentang salat, rukun wudhu dan semacamnya tapi ada implementasinya. Hal ini termasuk dengan masukan isi dan metode Mata Kuliah Umum (MKU) Pancasila nantinya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement