Rabu 26 Jul 2017 21:55 WIB

Merokok Picu Rasa Sensitif Saat Stres

Rep: Novita Intan/ Red: Indira Rezkisari
Asap rokok
Foto: pixabay
Asap rokok

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menurut sebuah penelitian baru oleh Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis, rokok mungkin bukan cara yang baik untuk bersantai. Rokokjustru mungkin meningkatkan sensitivitas terhadap stres sosial.

Seperti dilansir dari laman Indian Express, periset menemukan bahwa kandungan nikotin, dan bukan penarikan darinya, yang biasanya dilihat sebagai kegelisahan-akibat pada perokok, menghasilkan efek samping.

"(Percobaan) menunjukkan bahwa nikotin dapat meningkatkan efek stres," kata Philippe Faure, kepala penelitian pusat, selama presentasi penelitian di Paris.

Para ilmuwan dari University of Paris-Seine's Neuroscience Laboratory dan University of Nice Sophia Antipolis 'Institute of Molecular and Cellular Pharmacology mengevaluasi tingkat stres sosial pada hewan pengerat saat terkena nikotin seperti tikus. Stres sosial diinduksi saat hewan dikenai agresi berulang.

Reseptor nikotin dari beberapa spesimen diblokir, sementara yang lainnya mengaktifkan reseptornya. Dengan mempelajari perilaku dan parameter elektrofisiologi otak mereka, para ahli di pusat tersebut tidak menemukan tanda-tanda adanya tekanan sosial saat reseptor tersebut diblokir. Hal sebaliknya terjadi pada tikus dengan reseptor nikotin aktif, yang menunjukkan tanda-tanda meningkatnya tekanan sosial.

"Periset juga dapat memastikan bahwa seekor tikus yang dikenai satu tindakan agresi, menunjukkan tanda-tanda stres hanya jika sebelumnya pernah terkena nikotin," kata studi tersebut.

Meskipun penelitian difokuskan pada tikus, pusat tersebut mengatakan bahwa sekarang akan mempelajari apakah hasilnya dapat diterjemahkan ke manusia, dan juga melihat efek nikotin pada gangguan mood lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement