Jumat 13 Nov 2020 08:13 WIB

Kemenperin Target Kendaraan Listrik Capai 20 Persen di 2025

Indonesia memacu peningkatan investasi di sektor otomotif nasional.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Mobil Listrik
Foto: Foto : MgRol_94
Ilustrasi Mobil Listrik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Indonesia mendoorng kendaraan listrik secara bertahap. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi,dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier menyampaikan, pemerintah terus memacu penerapan teknologi dan peningkatan investasi di sektor otomotif nasional.

Indonesia mengakselerasi pengembangan kendaraan listrik roda dua, tiga, serta roda empat atau lebih yang berbasis baterai listrik maupun mild hybrid dan strong hybrid. “Saat ini, kami telah merampungkan regulasi terkait peta jalan kendaraan listrik berbasis baterai listrik yang merupakan turunan Perpres 55/2019,” kata Taufiek Bawazier, Senin (9/11).

Baca Juga

Diharapkan, dengan terus dimatangkanya regulasi ini maka nantinya membuat pasar kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) semakin bergairah. Selain itu, tentu hal ini juga akan memberikan kepastian bagi pertumbuhan ekosistem EV baik dari sisi infrastruktur serta insentif yang diyakini mampu berperan signifikan dalam mendorong pertumbuhan EV.

Kemenperin pun optimistis pasar EV akan terus mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. “Pada tahun 2025 nanti, ditargetkan sebesar 20 persen produksi otomotif nasional adalah kendaraan listrik seperti hybrid, plug in hybrid, dan mobil EV berbasis baterai,” ujarnya.

Di satu sisi, pengembangan kendaraan listrik berbasis baterai juga sejalan dengan animo investasi baterai listrik dan kendaraan listrik yang semakin meningkat di Indonesia. Mengingat, lanjutnya, sejumlah bahan baku seperti nikel, cobalt dan mangan cukup melimpah di Tanah Air yang bisa menjadi tulang punggung dalam upaya pengembangan kendaraan listrik.

Dia pun optimistis bahwa nantinya Indoensia mampu menguasai produksi baterai dan kendaraan listrik di dalam negeri secara bertahap. Artinya, dalam pasar EV, Indonesia tak hanya jadi sasaran pasar pabrikan global tapi juga dapat jadi basis produksi yang strategis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement